Wednesday, July 08, 2020

,

TRIP BALI #1 : INDAHNYA NUSA PENIDA

Yeay, akhirnya nggak sekedar wacana-wacana club. Akhirnya Nusa Penida. Akhirnya Bali. Dan yups, akhirnya bisa trip bareng bestie.

Tulisan ini saya persembahkan untuk kelima member trip Bali. Hai kaliaaan. Semoga baca tulisan ini yaa.

SOEKARNO HATTA MENUJU I GUSTI NGURAH RAI
Saya dan kelima member trip (Linda, Ciung, Isty, Desi, dan maknae Omat) mengambil penerbangan malam karena pagi harinya harus menjalankan kewajiban sebagai warga negara. Yupz nyoblos yang pertama kali untuk pemilu serentak 2019.
Penerbangannya pukul 20.00 WIB melalui Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar dengan waktu tempuh sekitar dua jam. Pukul 11.30 WITA kami tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai (waktu Bali lebih cepat satu jam dari waktu Jakarta yaa).

Pihak travel akan jemput ke bandara pukul 06.00 WITA. Karena masih tengah malam, jadi kami berenam sepakat untuk bermalam di bandara.

Di bandara ada drama?
Ada dong haha

Drama ditegur pihak keamanan karena tidur di mushola. Untung kena tegurnya pas hampir pagi jadi ya nggak terlalu dipusingin. Anggap aja alarm subuh haha. #maafpalingseriuspakkeamanan

Setelah drama kena tegur, kami langsung cuss cari toilet untuk cuci muka, gosok gigi, dan ambil wudhu. Mau mandi tapi nggak nemu toilet mandi atau emang gak ada ya?!?!  haha
*pertama kali nge-Bali harap dimaklumi ya.

Setelah sholat subuh, salah satu dari kami mencoba hubungi pihak travel untuk menjemput lebih awal. Bersyukur, pihak travel menyetujuinya. Nggak sampai setengah jam, pihak travel pun sampai kemudian mengantar kami ke Pantai Sanur.
Sanur Beach with Linda

Sesaampainya di pantai Sanur semua sepakat untuk mandi di toilet umum pantai yang menyediakan fasilitas mandi dengan harga murah meriah. Kisaran 7000/orang. Toilet mandinya bersih banget nget-nget. Penjaganya ramah dan cukup sabar dengan keriwehan kami.  Alasan kami sepakat untuk mandi di pantai Sanur karena saat sampai di Penida nanti dan dijemput guide, akan langsung jelajah Penida (sesuai kesepakatan) yang otomatis nggak mampir homestay. Gitu.

Setelah mandi kilat (jebar-jebur, sabunan, gosok gigi, ganti baju dan pakai parfume) kami sarapan di warung pinggiran Pantai Sanur sambil menunggu fastboat datang. Banyak warung makan sepanjang Pantai Sanur. Beberapa member trip memilih sarapan nasi Bali. Harganya cukup terjangkau kisaran 15.000,- sampai dengan 20.000,- sudah termasuk air mineral. Oh iya selain warung makan, di pinggiran Pantai Sanur juga banyak gerai-gerai yang menyediakan pembelian tiket fastboat untuk menyebrang ke Nusa Penida.
Sarapan Nasi Bali Di Pinggir Pantai Sanur

Kenapa Pantai Sanur?
Karena Pantai Sanur adalah penyebrangan terdekat dengan fastboat menuju Nusa Penida.

FYI,  kami memilih paket private tour Nusa Penida all in (Tiket PP fast boat Sanur-Penida, antar jemput pelabuhan, transportasi mobil, guide selama jelajah Penida, air mineral, dua kali makan siang, sarapan (esok hari), dan biaya masuk lokasi wisata. Kecuali makan malam dan toilet bayar sendiri. Sekali masuk toilet umum di Penida 5000,-.

Pukul 07.00 WITA kami sudah berada di fast boat untuk menyebrang menuju Nusa Penida. Butuh waktu sekitar 45 menit untuk sampai di sana. Hari itu gelombang lumayan tinggi sampai bisa membuat fastboat terombang ambing di tengah lautan. Sesekali saking tingginya gelombang, percikan air laut sampai masuk ke dalam lewat kaca jendela. Ada yang teriak karena menikmati dan ada yang tutup mata sambil teriak karena pusing haha. Saya tim teriak menikmati yaa kalau Isty gak tahu wkwk... (bisa dilihat dari ekspresi wajahnya).
Fast Boat Menuju Nusa Penida
Pemandangan birunya laut, cerahnya langit Bali, ditambah lagi suara merdu mas Duta  Sheila On Seven dan nggak ketinggalan deburan ombak yang mengiringi jadi moment indah yang tidak akan mungkin dilupa. Untuk kami berenam. Dan mungkin untuk semua penumpang fastboat haha.

Yeay..
Akhirnya sampai di dermaga Toyapakeh, Nusa Penida. Satu persatu penumpang fastboat turun. Begitu juga tas dan koper penumpang. Di dermaga kami sudah ditunggu guide yang akan mengantar menjelajahi Penida. Sebut saja dia Bli (lupa nama Guidenya dong, maaf ya Bli).

Drama pun terjadi.
Tas Linda hilang dan kita berenam panik. Tapi baiknya Bli guide langsung menghubungi pihak travel di Pantai Sanur. Pihak Travel bilang kalau ternyata tasnya tertinggal di Pantai Sanur. Bli guide berjanji nanti (entah kapan) akan diantar ke Penida. Dan untuk sementara Linda akan kami pinjami baju ganti sampai tasnya dikembali. Gitu.

KLINGKING BEACH
Laut dan Langit Penida
Member Trip Nusa Penida
Klingking Beach bisa dibilang sebagai ikonnya Nusa Penida. Kalau ke Penida harus ke Kelingking Beach. Banyak yang mengatakan Kelingking Beach bentuknya seperti kepala T-Rax. Iya gak sih?!

Nah, untuk foto-foto di Kelingking Beach harus bergantian dengan turis lain. Padat merayap soalnya.

Kami juga sempat berfoto di Paluang Cliff yang letaknya masih satu kawasan dengan Klingking Beach. Paluang Cliff sendiri merupakan view-nya Klingking Beach dari sudut yang berbeda. Di Paluang Cliff ada berbagai spot foto instagramable yang tersedia. Ada ayunan, perahu, dan sangkar burung. Oh iya spot foto yang baru saja disebutin tadi nggak gratis ya alias berbayar hehe.
Paluang Cliff

Nah kami memilih spot foto berbayarnya adalah perahu dengan view point Paluang Cliff. Untuk berfoto di perahu harus merogoh kocek 5000 rupiah per orang.
Spot Foto Paluang Cliff

ANGEL'S BILLABONG
Angel's Billabong 

Angel' Billabong merupakan tempat akhir dari air sungai yang nantinya akan bermuara ke laut. Jernihnya air dan birunya langit Penida jadi kolaborasi yang indah. Saat itu gelombangnya cukup tinggi jadi tidak disarankan untuk turun ke bawah. Jadi, semua turis hanya bisa menyaksikan deburan ombak yang menabrak dua karang besar yang berapit.

BROKEN BEACH/PANTAI UUG
Broken Beach/Pasih Uug

Salah satu yang terbaik menurut saya adalah Broken Beach/Pantai Uug. Lokasinya nggak jauh dari Angel's Billabong. Sekitar 300 meter. Broken Beach merupakan kolam besar yang dibatasi oleh tebing batu yang terdapat lubang ditengahnya. Kami berenam cukup lama di sini menikmati semilirnya angin dan deburan ombak yang menghantam tebing. Berfoto-foto atau sekedar menantikan momen teriak bersama member trip juga turis lain. Lagi-lagi semua menikmati dan berbahagia.

CRYSTAL BAY
Di Crystal Bay, kami bisa melihat pohon-pohon kelapa yang menjulang tinggi, langit biru sepanjang mata memandang, pasir putih yang indah, dan sesekali deburan ombak yang menghantam karang.

Bli guide menyarankan untuk menunggu sunset tiba (Crystal Bay terkenal dengan sunsetnya yang indah). Tapi karena semua member trip sudah lelah dan lapar jadi kami memutuskan untuk menuju ke homestay.

Saya pribadi agak menyesal karena hanya bisa basahin kaki di pinggir pantai dan foto-foto di pinggiran karang. Huhu sedih. Katanya, beberapa jam sebelum kami datang ada turis yang terseret ombak. Saat itu memang sedang tinggi-tingginya ombak. Jadi untuk menjaga keselamatan, untuk sementara turis hanya diperbolehkan di pinggir pantai. Meski ada beberapa turis yang ngeyel.
Crystal Bay

Anak Penida Berburu Ikan Kecil

Oh iya, Saat kami asik foto-foto ada dua anak asli Penida yang sedang mencari ikan kecil. Percakapan mereka berdua pakai Bahasa Bali. Seperti biasa saya pun terkagum-kagum. Dan memutuskan untuk bertanya.

Me: Tahu Jakarta?
Anak penida : Tahu
Me : Pernah ke Jakarta?
Anak Penida : *geleng. Di Jakarta ada kereta?
Me : Banyak
Anak Penida : Ingin ke Jakarta 
Me (dalam hati) : Jakarta bising dek gak usah please
-selesai-

HOMESTAY
Setelah lelah menjelajahi beberapa tempat di Penida, akhirnya menuju penginapan (yeay senangnya). Kami diantar oleh Bli guide ke homestay. Surprise banget sama homestaynya.  Meski nggak semewah hotel Penida tapi homestay kami itu cantik dan viewnya langsung ke laut gitu. Sukak banget nget-nget pokoknya. 
View Homestay Dari Balkon Kamar

Malam hari setelah mandi, sholat maghrib, dan leyeh-leyeh sebentar Bli guide datang untuk antar kami membeli makan malam. . Penida di malam hari tuh tenang dan nggak bising. Gak terlalu banyak mobil seliweran. Selain itu penduduk asli Penida juga ramah-ramah. Sukak deh.

Kami membeli nasi goreng, ayam goreng, es teh manis, dan martabak telor tanpa acar (entah bang abangnya yang lupa kasih atau emang nggak ada acarnya). Makan lesehan di homestay sambil ketawa cekikin bareng member trip. Indah banget nggak sih?!.

Di homestay ada drama?
Sudah pasti wkwk

Mulai dari drama cari arah kiblat yang nggak tuntas-tuntas dari awal kedatangan (meskipun sudah pakai aplikasi canggih) sampai drama Omat takut tidur sendiri di kamar lantai bawah dengan alasan suara ombak lautnya nyeremin. Pada akhirnya, semua drama pun terselesaikan dengan damai dan penuh tawa hehe. Kami pun tidur dengan nyenyak.

SUNRISE, NUSA PENIDA
Setelah shalat subuh saya memutuskan tidak tidur lagi untuk menyaksikan sunrise. Viewnya cantik banget meski dari balkon kamar. Kapan lagi lihat sunrisenya Penida yekan haha. Awalnya cuma liat sunrise dari balkon kamar tapi karena satu persatu member trip bangun, akhirnya turun ke bawah untuk melihat sunrisenya dari jarak lebih dekat. Sambil menunggu sunrise, member trip yang turun foto-foto di ayunan, atau sekedar duduk manis di kursi yang viewnya langsung ke laut.
Sunrise Dari Balkon Homestay

Sunrise Penida

Sebelum Bli guide menjemput kami berenam untuk melanjutkan jelajah Penida. Sekitar  07.30 WITA mbak homestay datang untuk memberikan daftar menu sarapan yang ada. Setelah riweh pilih menu (padahal cuma ada beberapa menu), nggak lama mbak homestay datang mengantarkan sarapan. Menu sarapan yang kami pilih adalah nasi goreng plus es teh manis dan nasi goreng plus es jeruk.

Setelah sarapan dan riweh packing, kami turun sebentar ntuk menikmati pemandangan pagi hari dari homestay sekalian say good bye ke homestaynya haha. Angin sepoi-sepoi, langit biru, dan suara deburan ombak yang buat suasana hati jadi tenang sekaligus berat buat ninggalin homestay.
Cemara's Beach Homestay 

Akhirnya perjalanan pun dimulai (lagi) dan kami gak tahu kemana tujuannya. Semua dipasrahkan kepada Bli Guide haha.

RUMAH POHON MOLENTENG
Rumah Pohon Molenteng

Pulau Seribu

Member Trip Penida (Taken By Lifah)

DIAMOND BEACH
Jumlah anak tangganya ratusan, terjal, dan menikuk. Ada tali besar yang dipasang untuk membantu turis berpegangan agar tidak jatuh. Lebar anak tangganya makin ke bawah makin sempit. Jadi kalau papasan sama turis lain harus bergantian. Satu berhenti dulu satu jalan. Biar semua sampai ke spot yang dituju dengan selamat dan bahagia pastinya.
Tangga Curam Diamond Beach

Tangga Menuju Spot Diamond Beach

Diamond Beach

Member Trip Diomond Beach

Semua member trip turun ke bawah?
Engga.

Yang turun ke bawah hanya empat member Lifah, Isty, Desi, dan Omaaat. Linda dan Ciung menyerah di anak tangga ke.... (nggak inget dan nggak ngitungin haha). Pokoknya mereka berdua menyerah. Kami berempat lanjut turun dengan bermodalkan percaya. Percaya bakal sampai spot yang dituju dan naik kembali dengan sehat dan bahagia meski ngos-ngosan, haha.

Setelah ratusan anak tangga (maybe) dilalui akhirnya sampai di spot yang di tuju, yeeaaay. Pokoknya nggak sia-sia deh panas terik sampai nafas ngos-ngosan. Dibayar lunas sama pemandangan yang luar biasa indahnya. Semilir angin, deburan ombak, langit biru, dan teriknya matahari jadi kolaborasi yang tak terlupakan.

Di sini kami foto-foto dengan latar belakang batu besar dan birunya laut Penida. Oh iya, saat menjelajah Penida, jangan lupa pakai sunblok yaa. Matahari Penida nggak main-main teriknya.
Spot Diamond Beach

Selain spot foto gratis, ada juga spot foto berbayar yang sediakan. Harganya sekitar 100.000,- per orang. Tapi karena kami nggak menyisihkan budget untuk foto berbayar, jadilah hanya berswafoto dengan handphone dan kamera yang dibawa Isty. Gitu.
Spot Foto (Berbayar) Ayunan Diamond Beach

BYE, NUSA PENIDA
Setelah trip Nusa Penida selesai, Bli guide mengantar kami ke dermaga Tayopakeh untuk menyebrang menuju Pantai Sanur. 

Masih ada waktu sebelum fastboat sampai di dermaga. Empat member trip menikmati duduk santai di pinggir dermaga. Sekedar untuk foto-foto dan jadi tukang foto (maafin ya Omaat udah nyusahin selama trip). Setelah sesi mengabadikan moment berakhir kami pun lanjut untuk sesi curhat. Suasana mendukung banget.
Dermaga Toyah Pakeh

Setelah fastboat tiba di dermaga, satu persatu penumpang naik. Kali ini kami dapat duduk di depan. Suara ombak yang menghantam fastboat lagi-lagi berkolaborasi dengan musik dan teriakan penumpang karena deburan air yang masuk ke dalam fastboat. Dan lagi-lagi saya menikmatinya. Perjalanan pulang dengan fastboat agak lebih menyenangkan karena sudah nggak kaget dengan ombak yang buat pusing kepala.
Fast Boat Nusa Penida

Setelah sampai di Pantai Sanur trip Nusa Penida kami pun berakhir.

Eitss masih ada dua malam lagi, kami akan melanjutkan trip kami di Bali dan sekitarnyaa.

Baca juga : TRIP BALI PART 2 
READ MORE... TRIP BALI #1 : INDAHNYA NUSA PENIDA

Thursday, July 02, 2020

,

SEWINDU WITH "MY SPECIAL NEEDS CHILDREN"

Kegiatan Mini Trip

Kamis, 02 Juli 2020. Tepat sewindu  saya bekerja di Sekolah Berkebutuhan Khusus Ephphatha Indonesia sebagai staf administrasi dan pengajar.

Menjadi bagian dari mereka pemilik senyum indah di muka bumi adalah tanggung jawab istimewa yang Allah swt berikan untuk saya.

Sebelum menjadi pengajar saya adalah staf administrasi. Spesialiasi penjadwalan terapi dan observasi sekolah, surat menyurat, pengeditan laporan terapi anak, asisten terapis, sampai mengawasi anak yang telat dijemput orang tuanya. Kadang ruangan saya macam daycare, loh. Satu nangis, satu teriak, dua lainnya rebutan puzzle.

Btw, saya baru sadar saat nulis ini kalau jobdesk saya sebagai staff administrasi tuh banyak banget gak sih?!๐Ÿ˜….

Menghabiskan delapan tahun hidup saya di balik meja administrasi. Fyi, saya baru dapat tanggung jawab mengajar murid di 2017 tepatnya bulan september.

Banyak hal tak terduga terjadi setiap hari. Pun sampai saat ini. Kadang bisa buat saya bahagia, sedih, kecewa, dan menyesal bergantian.

Menyaksikan mereka tumbuh dan berproses adalah hal luar biasa untuk saya. Dari mereka saya belajar makna bersyukur atas hidup, belajar bagaimana mengontrol emosi, belajar bagaimana cara menghormati juga menghargai manusia lain.

Setelah lulus kuliah saya diminta untuk mengajar. Banyak pro kontra dari keluarga dan beberapa orang tua. Terlebih lagi karena saya bukan dari lulusan yang seharusnya.

Saya sarjana teknik. Bukan dari jurusan yang seharusnya mengajar mereka. Meski begitu saya mengiyakan untuk mengajar. Berbekal ilmu yang saya pelajari selama bekerja disana.

Pagi kerja, sore hari kuliah, dan malamnya harus berkutat dengan tugas-tugas kadang lelah dan jenuh tak terhindarkan. Terkadang untuk bangun pagi saja rasanya sangat berat. Terlebih lagi pekerjaan saya yang harus mengatur jadwal terapi. Yang kapan saja bisa berubah dengan berbagai drama tentunya. Tapi saya bersyukur bisa melewatinya pun sampai saat ini.

Biasanya saya menyemangati diri sendiri agar mood baik-baik saja. Agar tidak ada yang terluka atas ucapan dan tindakan saya.

Ada kalimat yang sering saya ucapkan sedang tidak baik-baik saja.

"Mungkin hari ini sedang tidak baik-baik saja tapi masih bisa dilewati. Bukankah itu cukup alasan untuk tetap bersyukur, fah."
Ulang Tahunku Bersama Murid-murid

Untuk para orang tua yang sudah mengenal sejak kali pertama saya menginjakan kaki disana, terima kasih sudah menyaksikan saya bertumbuh dan membantu saya untuk belajar memahami dan menghargai orang lain. Maaf atas ucapan juga tindakan yang tidak berkenan di hati.

Jangan lupa menjadi orang tua yang bahagia, rendah hati, dan tetap keren seperti biasanya.

Untuk kalian anak-anak pemilik senyum indah, bertumbuhlah dengan bahagia. Semoga segala doa indah yang dilangitkan akan sampai pada kalian. Setiap sedih yang bertamu semoga hanya sebentar. Kalian tidak harus menjadi siapapun, cukup menjadi kalian yang tumbuh dengan bahagia. Tetap semangat belajar karena cita-cita setinggi langit untuk siapapun kita.

Salam hangat,

Lifah


READ MORE... SEWINDU WITH "MY SPECIAL NEEDS CHILDREN"

Saturday, May 30, 2020

,

IDUL FITRI SPESIAL #DIRUMAHAJA


Idul Fitri Kaleng Kong Ghuan

Idul Fitri tahun ini tidak ada yang menitip dan dititipi kunci rumah karena mudik. Tidak ada yang meminta dan diminta menyalakan atau mematikan lampu rumah. Semua menikmati idul fitri tanpa kampung halaman.

Takbir pun mulai berkumandang di seluruh penjuru. Sepanjang hari. Di rumah-rumah, masjid dan mushola, gang-gang kecil, sampai penjual cakwe keliling yang gerobaknya punya speaker.

Setiap rumah sibuk menyambut idul fitri dengan caranya masing-masing. Ada yang sibuk dengan volume takbirnya. Ada yang sibuk dengan opor, rendang, semur, sambal goreng kentang, dan menu Idul Fitri lainnya. Ada yang sibuk dengan kue-kue lebarannya. Bahkan ada yang sibuk merangkai kata ucapan Idul Fitri untuk di broadcast ke semua kontak whatsapp. Tahun ini sedikit lebih meriah karena semua #dirumahaja

Esok harinya gema takbir makin lantang berkumandang. Lewat speaker masjid, mushola-mushola, dan beberapa rumah warga. Pukul 05.30 beberapa sajadah sudah tergelar rapi meski tidak ada pemiliknya. Kadang sampai sholat Ied selesai pun sajadah itu masih aja tidak ada pemiliknya. 

Seperti yang ditulis di surat edaran yang dibagikan ke setiap rumah satu hari sebelumnya. Ada beberapa protokol yang harus dijalankan jika ingin Shalat Ied berjamaah di Mushola. Wajib bermasker, wajib menjaga jarak, wajib mencuci tangan, dan disemprot disenfektan oleh panitia. Satu lagi wajib memaafkan tetangga. Upss, itu urusan masing-masing.

Lantunan takbir yang dikumandangkan oleh bilal berkolaborasi indah dengan para jamaah. Kemudian dimulailah khutbah oleh khotib dengan suara lantangnya. Semua sibuk mendengarkan seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Tanpa berjabat tangan pun kita sudah saling memaafkan."
Begitu yang dikatakan khotib shalat Idul Fitri di lingkunganku.^^

Lantangnya imam sholat membaca potongan surah Ar-Rahman pada rakaat pertama dan kedua, serta doa penutup yang di Aamiin-kan oleh para jamaah. Semua begitu khidmat, nan syahdu.

Di tahun-tahun sebelumnya, momen setelah selesai sholat idul fitri juga yang paling dinanti. 

Mencari sandal jepit di tengah tumpukan sendal jepit lainnya. Ini untuk semua. Tidak terkecuali. Bapak-bapak, ibu-ibu, remaja, hingga anak kecil pun sibuk mencari sendal mereka.

Selain itu momen berjabat tangan dan saling berpelukan usai sholat pun yang tidak akan terlewati. Ada yang hanya sekedar meminta maaf, ada yang meminta maaf kemudian bertanya kabar, bahkan ada yang meminta maaf dan gak basa-basi tanya kapan nikah haha.

Upps, tapi itu hanya cerita di tahun-tahun sebelumnya. Idul Fitri tahun ini dikemas berbeda. 

Tidak banyak sandal yang bertumpuk. Sebagian ditata rapih oleh pemiliknya. Dan alasan lainnya adalah pembatasan jumlah jamaah shalat Idul Fitri. Tidak ada saling sapa dan berjabat tangan. Apalagi berbincang rekan sebelah. Semua menjaga jarak. Semua dipaksa untuk tidak apa-apa tidak saling berbincang dan berjabat tangan.

Ah, tidak masalah yang terpenting adalah semua saling memohon maaf. Anak meminta maaf kepada bapak-ibu dan sebaliknya. Isteri meminta maaf kepada suami dan sebaliknya. Adik meminta maaf kepada kakak dan sebaliknya. Cucu meminta maaf pada kakek-nenek dan sebaliknya. Saudara meminta maaf kepada saudara lainnya. Tetangga meminta maaf kepada tetangga lainnya. Tetangga depan, samping, dan belakang rumah. Meski hanya lewat telpon atau sosial media. Itu sudah cukup untuk idul fitri tahun ini.

Ayo lebaran #dirumahaja. Sekedar nonton sinema pintu berkah, buka netflix nonton drakor (drama korea), streaming youtube, makan ketupat kuah opor, cemilin kue nastar, hompimpa wafer spesial kaleng kong ghuan, video call orang tersayang, atau sekedar leyeh-leyeh di kasur pun tidak masalah.

Pokoknya Ayo #dirumahaja. Lakukan yang bisa dilakukan. Dari yang bermanfaat sampai yang gak bermanfaat. Selama membuat hati senang dan gak merugikan orang lain. Itu sah-sah saja.

Sampai jumpa ditulisan berikutnya. Taqoballahu Minna Wa Minkum. Minal Aidin Wal Faidzin.
Salam hangat

Lifah.



READ MORE... IDUL FITRI SPESIAL #DIRUMAHAJA

Monday, April 27, 2020

DUKA BAHAGIA


Sabtu pagi di minggu kedua untuk Juni
Di jalan panjang menanti BAHAGIA
Datang sepucuk kabar memberi pasti
Di dalamnya ada kalimat "pulang"
Seketika yang berseri berubah layu

Dengan wajah berbalut sendu
Mareka sibuk mengira di kursi ruangan
BAHAGIA sudah pasti datang lebih dulu
Ia bahkan sudah ada di persimpangan jalan

Tetiba,
Ada yang mengetuk pintu minta dibukakan
Ini DUKA, suaranya membumi
Ingin menjemput satu dari yang sedang menanti BAHAGIA, k
atanya pilu

DUKA membawanya pergi
Bersama pilu dan tangisan yang mengiringi
Tidak ada ruang untuk meminta
Tidak ada sela untuk menunggu

Lantas manusia lain bisa apa?

BAHAGIA datang pada akhirnya
Menjadi pelipur lara bagi yang kehilangan
Menjadi satu harapan untuk yang ditinggalkan
Selamat datang untukmu yang istimewa
Penghubung rindu kami dan yang telah berpulang ๐Ÿ’™



READ MORE... DUKA BAHAGIA

Tuesday, March 24, 2020

TENTANG 'LIFAH'


Halo, nama saya Nur Cholifah. Kalian bisa memanggil saya Lifah. Gadis berlesung pipit dan bergigi gingsul, Penikmat soto, pisang, tomat juga kecap manis di manapun berada.

Anak kedua dari tiga bersaudara. Anak perempuan satu-satunya di keluarga. Bekerja di Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus. Impian saya adalah menjadi ibu pekerja yang bahagia.


Kenapa LifahMma?


Lifah itu nama saya dan Mma itu kepanjangan dari Multimedia A kelas jurusan yang saya ambil saat menjadi murid SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).
Terima kasih untuk teman-teman yang sudah berkunjung di blog ini. Untuk teman-teman yang ingin menghubungi saya, bisa mengirimkan pesan email ke:


nurcholifahmma[at]gmail.com


 Social Media:



READ MORE... TENTANG 'LIFAH'

Saturday, March 21, 2020

,

BERTEMU PAK DAHLAN ISKAN

"Long time no see Pak Dahlan Iskaaan."

Sebahagia itu bertemu Pak Dahlan Iskan lagi. Upss, maksud saya bertemu dengan website beliau disway.id. Sejujurnya saya belum pernah bertemu langsung dengan dengan Pak Dahlan Iskan. Hanya sekedar melihatnya dari layar kaca. Semoga suatu hari nanti bisa bertemu langsung dengan Pak Dahlan Iskan yang terhormat. Aamiin paling serius ๐Ÿ˜‡. 

Biasanya setelah selesai mencerna setiap kata demi kata yang ditulis Pak Dahlan Iskan, saya menyempatkan diri untuk melihat komentar-komentar unik para pembaca lainnya. Nggak akan saya lewatkan satu komentarpun haha. Baik komentar mereka yang pro dengan tulisan pak Dahlan maupun komentar julid yang bisa menjatuhkan pak Dahlan -____-.
Pak Dahlan Iskan di website disway.id.

SIAPA PAK DAHLAN ISKAN?
Pak Dahlan Iskan pernah menjadi Dirutnya PLN yang nyentrik dan menteri BUMN yang heboh itu. Aksinya saat menjabat menteri BUMN sempat buat heboh Indonesia (aksi di jalan tol dan aksi buka paksa portal pintu). Jauh sebelum menjadi Dirut PLN dan Menteri BUMN, Pak Dahlan Iskan pernah menjadi wartawan dan petinggi Jawa Pos. 

Saya pernah nontonin Pak Dahlan Iskan jadi bintang tamu di Tv One saat beliau masih menjabat dirutnya PLN. Nama acaranya "Satu Jam Lebih Dekat Bersama Dahlan Iskan". Sekarang bisa dilihat di youtube channel talk show-nya Tv One (tahun tayang di Tv One jauh sebelum diupload di youtube). 

Jujur, pernah sedih campur bingung saat lihat berita Pak Dahlan Iskan tetiba jadi tamunya KPK. Sempat mikir kok bisa?!?!?
Tapi akhirnya yaudahlah ya toh akhirnya bebas dan terbukti kalau pak Dahlan.... yaudahlah yaa.... intinya Pak Dahlan tetap jadi yang saya kagumi pun sampai hari ini. Tidak berubah dan saya bangga. Hehe 

ALASAN SUKA DISWAY.ID
Alasannya cukup sederhana haha. Karena baca disway.id adalah cara saya tur dalam dan luar negeri yang cukup bermodal kuota. Gak perlu keluar biaya besar ๐Ÿ˜…. 

Dari baca disway setiap pagi, saya jadi tahu banyak tentang manusia-manusia hebat dan pastinya kehidupan di luar Indonesia yang ternyata nggak kalah banyak dramanya seperti tanah air Indonesia.

Awal-awal nemuin Disway, saya selalu begadang marathon baca postingannya. Sampai saya difase pernah mikir Pak Dahlan Iskan (selain pintar, jago bisnis, dan banyak uang) temannya dimana-mana atau informannya banyak sih?! Haha

Setiap tulis postingan tuh bisa sampai sedetail itu padahal beliau kadang nggak lagi di tempat di mana peristiwa itu terjadi (sotoy banget sih haha). 

TULISAN FAVORIT 
Postingan Disway.id favorit saya sampai saat ini
  • Kisah perjalanan Pak Dahlan Iskan ganti hati dan persahabatan beliau dengan Pak Robert Lai.
  • Kisah Lulu, Nana, dan Hukum Ilmuan (cuma bisa bilang waw terus geleng-geleng).
  • Semua postingan yang berkaitan dengan Mr. Trump dan Mr. Xi Jinping (saking seringnya Pak Dahlan Iskan nulis drama dua bapak penguasa ini).
  • Pohon sengon satu triliun (dan juga komentar-komentar netizen).
  • India, Pakistan, dan Mahatma Gandhi (saya baru tahu sedetail itu tentang peristiwa ini)
  • Cerita bersambungnya pelarian Carlos Ghosn (sempat berpikir ini yang keren pemeran utamanya (Ghosn) atau Pak Dahlan Iskan. Seperti baca novel detektif hehe).

UNTUK PAK DAHLAN ISKAN
Saya yakin banyak manusia di Indonesia yang terinspirasi dan bertambah ilmunya oleh tulisan-tulisan Pak Dahlan Iskan. 

Terima kasih Pak Dahlan Iskan sudah mengisi hari-hari saya di bumi Indonesia ini. Untuk bapak yang katanya "urusan sia-sia" sehat selalu Pak Dahlan Iskan. Semoga bapak dan keluarga selalu dalam lindungan Allah Swt. Aamiin.

Salam hangat, 

Lifah si bukan siapa-siapa ๐Ÿ˜‰
READ MORE... BERTEMU PAK DAHLAN ISKAN

Thursday, March 19, 2020

, ,

REVIEW DRAMA KOREA #1 MY AJUSSHI

Review Time๐Ÿ’—
My Ajusshi, drama slice of life yang sukses ngeguncang pikiran, hati, dan jiwa raga. Sepanjang nonton, emosi dibuat ngeroller coaster. Sedih, marah, kecewa sampai ngakak datang silih berganti di setiap episodenya.

My Ajusshi, drama jebolan TvN yang digarap oleh sutradara Kim Woon Sook tayang pada 21 Maret sampai 17 Mei 2018 lalu mengisi slot Rabu dan Kamis dengan total 16 episode. Telat review bukan berarti baru nonton ya. *tim on going tapi malas review

Selain jalan ceritanya yang bagus, soundtrack-nya pun nggak kalah keren. Favorit saya berjudul "Grow ups", dinyanyikan Sondia. *plis harus baca arti dari setiap penggal liriknya. Deep.



PLOT
Drama My Ajusshi berkisah tentang seorang Ajusshi dengan gadis muda yang ditakdirkan bertemu untuk saling menguatkan dan menyembuhkan satu sama lain. Selain itu, drama ini juga menceritakan bagaimana setiap manusia melewati kesulitan dan penderitaannya dengan cara yang berbeda.

Park Dong Hoon bekerja sebagai manager di perusahaan konstruksi Saman E&C pada bagian inspeksi. Hidupnya tampak kesepian meski memiliki karir yang bagus, isterinya berparas cantik dan bekerja sebagai seorang pengacara, anak laki-lakinya bersekolah di luar negeri, ibu yang menyayanginya, dan dua saudara laki-laki yang selalu ada untuknya๐Ÿ˜‰. 

Lee Ji An bekerja sebagai pegawai kontrak di perusahaan yang sama dengan Park Dong Hoon dan kebetulan Ji An merupakan bawahan Park Dong Hoon. Lee Ji An tumbuh menjadi gadis yang dingin, cuek, dan tidak tersentuh setelah melalui kehidupan yang sulit.

Suatu hari Lee Ji An memergoki Park Dong Hoon menerima paket misterius yang ternyata berisi uang suap. Uang suap itu seharusnya ditujukan untuk direktur Park Dong Woon senior Park Dong Hoon di kantor. Tapi karena orang suruhan dari orang kepercayaan Do Joon Young salah nama, diterimalah paket itu oleh Park Dong Hoon.

Dan secara kebetulan Lee Ji An juga mendapati direktur Saman E&C, Do Joon Young, yang juga junior Park Dong Hoon semasa kuliah berselingkuh dengan isteri Park Dong Hoon. Dari sanalah awal mula penyadapan yang dilakukan Lee Ji An (dibantu temannya, Ki Boem) terhadap Park Dong Hoon. Semua percakapan Park Dong Hoon yang Ji An dengar lewat handphonenya ia laporkan kepada Do Joon Young. Dan sebagai imbalannya, Lee Ji An meminta sejumlah uang kepada Do Joon Young. Imbalan yang Ji An terima digunakan untuk melunasi hutang-hutang orang tuanya kepada Kwang Il.

APRESIASI UNTUK PARA PEMAIN
Mari tepuk tangan paling meriah untuk akting Lee Sun Kyun (Park Dong Hoon). Dengan penjiwaan, wajah sendu, helaan nafas, suaranya yang tenang, bahkan langkah kakinya bisa buat saya pribadi jatuh cinta sedemikian rupa di setiap episodenya.

*buat yang punya niat nonton drama ini, please pakai headset ya biar maksimal dengar suara langkah kaki dan hembusan nafas Park Dong Hoon. Hihi

Untuk mba IU, kasih empat jempoool. Makin bagus aja skill aktingnya. Mau disclaimer dulu ya, intinya jangan berharap melihat sosok mba IU yang ceria seperti di drama Moon lovers atau saat di atas panggung. Di drama My Ajusshi mba IU berperan sebagai Lee Ji An. Gadis dingin, penuh amarah, dan antisosial. Misterius banget karakternya.

Oh iya untuk menunjang peran yang dimainkannya, mba IU sampai belajar bahasa isyarat juga loh. Kereeeeen. Apa kabar saya yang niat belajar bahasa isyarat tapi masih rebahan sampai sekarang -___-.
*wacana oh wacaha

Jang Ki Yong berperan sebagai Kwang Il, renternir yang selain menagih hutang, ia juga sering melakukan kekerasan terhadap Ji An. Saya paham alasan Kwang Il memperlakukan Ji An seperti itu, tapi nggak membenarkan apa yang dilakukannya ya. Oh iya meski nggak banyak scene yang dimiliki, akting mas Ki Yong di drama ini tuh totalitas banget nggak sih?!

Terima kasih pakai haru untuk Park Ho San dan Song Sae Byoek yang berperan sebagai kakak dan adik Park Dong Hoon, teman kompleks Park Dong Hoon, dan tiga bawahan Park Dong Hoon yang sudah bekerja keras membuat drama ini jadi lebih berwarna. Jujur ya, jika tanpa mereka tuh mungkin nggak akan ada part ngakak untuk para penonton. Mereka adalah pemanis peran Park Dong Hoon dan Lee Ji An yang hidupnya terlalu sepi dan ... yaudalah yaa.

Dan nggak lupa terima kasih untuk para staff yang sudah bekerja sepanjang hari untuk drama My Ajusshi.

MANUSIA DAN BEBAN HIDUPNYA
Setiap manusia punya beban hidup dan penderitaannya masing-masing. Mereka yang gagal berkali-kali. Mereka yang selalu dibayangi ketakutan akan kehidupannya di masa lalu. Mereka yang kesepian karena ditinggalkan. Dan mereka yang memiliki kekecewaan karena dikhianati orang yang dicintai.

Di drama ini, setiap karakternya digambarkan memiliki beban hidupnya masing-masing.

Lee Ji An yang harus mengalami derita sejak kecil. Di tinggal mati kedua orang tuanya yang meninggalkan hutang. Merawat neneknya yang tidak bisa berjalan dan tuli. Hidupnya selalu dibayangi oleh Kwang Il, renternir yang setiap waktu bisa datang kepadanya dan tidak segan-segan memukulinya. Di usianya yang masih amat muda, Lee Ji An dipaksa dewasa oleh keadaan.

Setuju banget sama kata-kata Park Dong Hoon kalau anak-anak akan dewasa lebih cepat ketika mereka terluka.

Park Dong Hoon yang harus menerima kenyataan bahwa Do Joon Young, juniornya di kampus diangkat menjadi CEO perusahaan tempat ia bekerja. Tapi yang paling menyakitkan adalah harus berpura-pura tetap baik-baik saja saat mengetahui isterinya berselingkuh dengan Do Joon Young.

Park Sang Hoon, kakak Park Dong Hoon yang dulunya seorang pengusaha namun sekarang bangkrut, memiliki banyak hutang, dan bercerai dengan isterinya (bisa lengkap gitu ya penderitaannya). 

Sementara adiknya, Park Gi Hoon adalah mantan sutradara tempramen yang gagal setelah 20 tahun menjadi seorang sutradara karena terlalu ambisius untuk membuat film laga dan film horor.

Park Sang Hoon dan Park Gi Hoon akhirnya membuka usaha bersih-bersih panggilan  yang mereka beri nama # brother clining company. Lebih ke meneruskan usaha milik teman mereka sih.

Setelah beberapa waktu menjalani usaha itu, secara nggak terduga Park Gi Hoon bertemu dengan Choi Yoo Ra. Artis cantik yang pernah bermain di film gagalnya. Tumbuhlah benih-benih cinta di antara keduanya dan dari sanalah awal kebucinan seorang Choi Yoo Ra. 

*baper banget lihat kisah cinta dua manusia ini, hikz.

Jung Hee, (diperankan oleh Oh Na Ra) wanita pemilik bar yang sama kesepiannya dengan Park Dong Hoon. Jung Hee harus merelakan pria yang begitu dicintai pergi meninggalkannya karena memutuskan untuk menjadi biksu. Jung Hee selalu berharap suatu saat pria yang dicintainya akan kembali. 

*Btw, Jung Hee dan si biksu adalah teman Park Dong Hoon sejak SMA.

PATAH HATI DAN KECEWA

Patah Hati Lee Ji An

Patah hati yang paling dalam untuk Ji An mungkin saat kehilangan nenek yang dirawatnya sepenuh hati. Sosok nenek yang membuat Ji An nyaman dan tersenyum tanpa harus menyembunyikan masa lalunya. 

Tangis Ji An pecah, air matanya tak terbendung. Melihat satu-satunya yang ia miliki pergi untuk selamanya. Ji An sangat berterima kasih kepada sang nenek. JI An juga mengatakan bahwa ia bahagia karena memiliki nenek di hidupnya.
Senyum Ji An Untuk Heolmoni

Dan scene yang paling menusuk relung hati saya adalah saat Ji An bilang ke neneknya yang sudah wafat, "๋‹ค์‹œ ๋งŒ๋‚˜์ž" (mari bertemu lagi). Rasanya mau peluuuuuk Ji An erat-erat, duh.

TENTANG KELUARGA, PERSAHABATAN, DAN KESETIAAN
Park Dong Hoon dan Keluarga

Park Dong Hoon tuh beruntung sekali punya keluarga yang care satu sama lain. Nggak termasuk isteri ya mohon digaris bawahi. Haha

Memiliki sosok ibu yang sangat menyayangi anak-anaknya. Saking sayangnya, ibu Park brother pernah punya niat untuk gadai rumah yang dibelikan Park Dong Hoon untuknya demi memberikan modal  usaha untuk anak sulungnya, Park Sang Hoon. Definisi cinta ibu sepanjang masa ♡.

Ibu Park brother juga punya hati seluas samudera. Beliau masih menjalin komunikasi yang baik dengan mantan isteri putra sulungnya. Beliau yang selalu memperlakukan Jung Hee seperti anak kandungnya. *bisa disimpulkan kebaikan Park Dong Hoon diwarisi dari siapa yaa 

Selain memiliki ibu yang baik hati, Park Dong Hoon juga punya kakak dan adik yang selalu ada untuknya dan yang pasti selalu siap membantu saat Park Dong Hoon mengalami kesulitan. Saking care-nya, saat Park Dong Hoon cerita kalau dia kehilangan uang (suap) yang jumlahnya puluhan juta itu, kakak dan adiknya rela menghabiskan waktu sepanjang hari untuk mencari nama Lee Ji An di sekitar tempat tinggal mereka.

Selain keluarga, drama ini juga menggambarkan bagaimana persahabatan terjalin dengan baik untuk waktu yang lama. Terharu banget dengan jalinan persahabatan orang-orang kompleks (lebih kek perkampungan gitu nggak sih?! haha) di tempat tinggal Park Dong Hoon. Hubungan antar personalnya nggak main-main sih.

Hampir setiap malam, bersama kedua saudara laki-laki dan teman-teman di lingkungan tempat tinggalnya, Park Dong Hoon selalu menghabisksan waktu di bar milik Jung Hee. Agaknya Bar Jung Hee hanya diperuntukkan untuk orang-orang yang punya beban hidup๐Ÿ˜‚. Kalau diperhatikan setiap episodenya, setiap ada scene di bar Jung Hee, kok ya orangnya itu lagi itu lagi hehe. *yang nggak punya beban hidup tidak diperkenankan untuk masuk

Dari jalinan pertemanan Park Dong Hoon, ada satu scene yang buat saya ngakak sepanjang nonton. Ketika sahabat sepertemanan, sekompleks, se-Rt, sekelurahan (lebay) berlarian kesana kemari untuk mencari pelaku yang membuat Park Dong Hoon babak belur. Realitanya Park Dong Hoon bukan dipukuli, tapi memang habis pukul-pukulan dengan Kwang Il. Niat saudara dan teman-temannya sih baik ya mau membantu Park Dong Hoon, tapi caranya kurang tepat haha. Saking rusuhnya sampai disamperin polisi yang lagi patroli malam ๐Ÿ˜‚.

Selain itu, ada tiga orang bawahan Park Dong Hoon di kantor yang selalu ada untuknya. Mereka selalu di pihak Park Dong Hoon apapun yang terjadi. Dan di antara ketiganya, ada satu orang yang bapernya minta tolong (gemes banget pengin tak wesss). Setiap dengar Ji An tendang mesin fotocopy emosinya selalu menggebu-gebu.

Tapi tenang di akhir episode doi tersadar bahwa Ji An adalah gadis baik hati dan yang terpenting mesin fotocopy di kantor mereka tuh memang harus ditendang dulu biar bisa bekerja dengan baik ๐Ÿ˜….

Park Dong Hoon dan Tiga Bawahannya

Boleh ditebak mana manusia yang emosinya selalu menggebu-gebu dengar Ji An tendang mesin fotocopy ๐Ÿ˜‚.

ANTARA JI AN DAN KWANG IL
Lee Ji An dan Kwang Il sama-sama terjebak dalam lingkaran hitam orang tuanya. Mereka berdua dipaksa menjadi pewaris atas hal yang tidak mereka lakukan. Lee Ji An mewarisi hutang kedua orang tuanya, sementara Kwang Il mewarisi pekerjaan orang tuanya sebagai renternir.
Kwang Il Saat Menagih Hutang Kepada Lee Ji An

Dari sorot mata Kwang Il terlihat jelas bahwa dia menaruh perasaan untuk Ji An. Namun perasaan itu ditenggelamkan oleh amarahnya terhadap Ji An karena menjadi orang yang membuat ayahnya wafat. For your information, Ji An memang orang yang membuat ayah Kwang Il wafat tapi dia melakukannya karena terdesak dan demi membela diri dari perlakuan kasar ayah Kwang Il terhadap nenek Ji An.*Jadi alasan mengapa hukuman Ji An ringan

ORANG-ORANG BAIK UNTUK JI AN
Setelah beberapa kali menonton ulang drama ini, bisa saya simpulkan hampir setiap karakter yang ada dalam cerita tuh punya kebaikan hati untuk Ji An. Secara nggak langsung membantu Ji An melewati hari-hari yang berat dan melelahkan.

Park Dong Hoon, Ajusshi baik hati yang ditakdirkan untuk Ji An. Meski sudah dikhianati Ji An berkali-kali, lewat kasus uang suap, lewat kasus penyadapan, Park Dong Hoon tetap punya hati yang besar untuk memaafkan Ji An bahkan membantu selama proses pemakaman nenek Ji An dan proses hukum kasus penyadapan.

Park Dong Hoon juga mengatakan kepada Ji An, "Apapun yang terjadi di hidup kita, itu bukan apa-apa selama kita menganggapnya bukan masalah."

Setuju banget sih sama Park Dong Hoon, semua akan berlalu seiring berjalannya waktu. Kita, hanya perlu melewatinya dengan apa yang kita miliki.

Teman kecil Ji An, dia yang membantu Ji An sampai akhir. Walaupun nggak membenarkan perbuatannya yang dilakukan bersama Ji An, tapi menurut saya dia tuh the real teman sejati. Mau bantu Ji An urus neneknya yang nggak bisa apa-apa. Dan diakhir dia juga rela masuk penjara demi Ji An.

Bapak Cleaning Service yang bekerja di  SAMAN E&C,  beliau yang membantu Ji An mengembalikan uang suap yang Ji An ambil dari laci meja Park Dong Hoon. Memberi Ji An tempat tinggal saat Ji An terluka.  Bahkan mempertemukan kembali Ji An dengan Park Dong Hoon.

Kakak, adik, dan teman satu kompleks Park Dong Hoon yang datang saat proses pemakaman nenek Ji An. Padahal mereka baru beberapa kali bertemu Ji An loh.  Dan yang buat saya terharu adalah saat kakak dan adik Park Dong Hoon membeli karangan bunga bela sungkawa untuk nenek Ji An dengan memakai uang yang dikumpulkan Park Sang Hoon untuk pemakaman ibunya saat wafat kelak. *Ibu Park brother berhasil banget didik tiga anaknya jadi orang baik. Huhu

Jung Hee yang dengan tulus menerima dan mengizinkan Ji An tinggal bersama di rumahnya. Ia bahkan menganggap Ji An seperti keluarganya sendiri. Pun dengan Choi Yoo Ra, yang menganggap Ji An seperti adik kecilnya.

Kwang Il, kenapa doi masuk ke jajaran manusia baik untuk Ji An?!
Di akhir episode Kwang Il yang membawa bukti yang sebelumnya ia curi dari tempat Ji An untuk meringankan hukuman Ji An atas kasus penyadapan. Kwang Il mengirim bukti-bukti dalam bentuk flash disk ke kantor Park Dong Hoon.

*Definisi sadar diakhir lebih baik ketimbang menyesal untuk waktu yang lama.

ENDING YANG HANGAT

Ji An pada akhirnya bertanggung jawab atas tindakannya. Park Dong Hoon bersama ketiga bawahannya memutuskan keluar dari Saman E&C dan membangun perusahaan baru. 

Setelah semua berlalu Park Dong Hoon dan Ji An bertemu kembali secara kebetulan. Tatapan Park Dong Hoon ketika bertemu Ji An mengisyarakatkan betapa bersyukurnya Park Ajusshi karena pernah ada di kehidupan Ji An. Pun demikian dengan Lee Ji An.
"Sudahkah kamu menemukan kenyamanan bagi dirimu sendiri?"

Lee Ji An sudah menemukan kenyamanan dalam hidupnya sebab ia tidak perlu bersembunyi dan menghindari orang-orang di sekitarnya. Ji An sudah menjadi pribadi yang lebih baik. Ia bisa berteman dengan lainnya tanpa harus takut akan masa lalunya. Seperti yang dikatakan Park Dong Hoon,
"Masa lalu bukanlah masalah besar. Jika kamu menganggapnya bukan masalah besar, maka itu bukan masalah besar."
READ MORE... REVIEW DRAMA KOREA #1 MY AJUSSHI