Selalu saja ada dalam dirinya. Duka itu. Dia.
Gadis kecil itu. Kehidupan barunya dengan ayah dan adik tirinya. Membuat luka
didalam dirinya. Dihatinya. Tersembunyi tak ada yang mengetahuinya. Sang mama
pun tidak.
Darinya tampak guratan duka yang mendalam.
Selalu tertegun kala malam tiba. Sendiri. Di bawah cahaya malam. Tidak ada air mata yang jatuh membasahi pipi. Sorot matanya penuh luka.
“Aku rumi. Aku ingin hujan turun malam ini.”
Itulah kata-kata yang selalu ia katakan saat semua orang terlelap.
***Ini bermula saat rumi memulai kehidupan
barunya. Mama rumi baru saja menikah. Untuk yang pertama kalinya setelah
kepergian sang papa lima tahun lalu.
Awalnya bahagia. Tapi enam bulan berjalan. Semua tak terkendali. Adik tiri rumi tak menyukainya. Ayah barunya pun selalu saja memarahinya. Ia tak tahan. Suatu hari rumi melawan sang ayah. Tapi mama malah membentaknya.
Rumi ingin keluar dari rumah itu. Dari
ketidaksukaannya terhadap ayah dan adik tirinya. Tapi bagaimana dengan mama. Ia
tak ingin meninggalkannya sendiri. Rumi sangat menyayangi sang mama. Tak ingin
membuat mama sedih. Oleh karena itu ia selalu menahan tangisnya. Tak
berani mengatakan apa yang dia rasakan. Kesedihan dan dukanya selalu ia simpan.
Dalam hatinya.
***Malam iba pada rumi. Tak tega padanya yang
selalu menyimpan duka dan kesedihannya sendiri. “Aku mencari hujan.
Karena itu aku menunggu,” kata malam. Dari balik pintu `langit tersenyum. “ Kau
seperti gadis kecil yang terpisah dari sang papa ?” ujar langit meledek
“Kau…, ” kata malam kesal
“ Mengapa hanya langit yang dapat bertemu
hujan. Aku “malam” juga butuh hujan. Sehari saja !. Itu cukup untukku, “ kata
malam mengomel.
“Cepatlah pergi.., ” kata langit meminta
“Aku datang mencari hujan untuk seorang gadis
kecil. Ini ramadhan pertamanya tanpa sang mama, “ kata malam menjelaskan
“Aku ingin memberikan gadis kecil itu
sebuah kebaikan. Karena ia selalu menangis saat aku datang, “ kata malam
“Siapa gadis kecil itu ? ” teriak langit dari
balik pintu.
“Rumi, ” ujar malam.
“Rumi ?” kata langit mengulang ucapan malam.
“Aku Juga selalu mendengar ia menangis.
Sekarang hujan ada ditempat biasa ia beristirahat. Kau bisa mencarinya disana,
“ kata langit menambahkan. Langsung saja malam menuju tempat dimana hujan
berada.
Langit malam bersatu bersama hujan. Membantu
sang gadis kecil. Megeluarkan duka dan kesedihan rumi selama ini.
*** Cahaya malam tertutupi oleh mendung.
Bintang-bintang memilih untuk bersembunyi. Rintik-rintik hujan mulai terasa.
Semakin lama semakin deras. Ada suara indah yang terbentuk dari tetesan hujan
yang jatuh kebumi.
Rumi yang tengah terlelap dalam tidurnya,
terbangun karena suara hujan. Dibukanya jendela kamar. Sambil memandang kearah
langit, ia mengangkat kedua tangannya. Tak ada suara darinya. Kali ini hanya
rumi dan allah yang mengetahui doa apa yang rumi minta.
Suara tangisnya tiba-tiba pecah. Dia
menumpahkan semua dukanya malam ini. Suara tangisnnya bersatu bersama
derasnya hujan yang jatuh kebumi. Langit, malam, juga hujan ikut menangis
bersamanya. Ia kisah penuh duka.
Tak ingin ada yang terluka gadis kecil ini
menyembunyikan tangis dan dukanya. Juga kerinduannya akan sang mama.
**Sang fajar mulai nampak. Awan cerah sudah
bersiap-siap untuk memulai harinya. Tapi langit tiba-tiba saja dipenuhi kabut.
Awan mendung menyelimutinya.
Ada suara tangis yang terdengar. Dari bumi
tempat manusia menjalani kehidupannya. Langit bertanya pada awan. Apa yang
terjadi ? mengapa mereka menangis ? mengapa mereka, manusia itu diselimuti
duka.
“Ada yang pergi. ada yang dipanggil oleh
allah yang maha memiliki kehidupan, “ kata awan lirih.
“Siapa ? “ tanya langit penasaran.
“Gadis kecil yang selalu berduka. Rumi
namanya ?” ujar awan prihatin.
Langit tak percaya. Ternyata gadis kecil
telah pergi. Langit pun mengabarkan malam setelahnya. Saat matahari mulai
tenggelam.
Malam tertegun. Air matanya mengalir begitu
saja. ”Mungkinkah gadis kecil itu meminta allah untuk mengambil seluruh nafas
yang ia miliki saat ia berdoa tadi malam ?,” katanya tak percaya.
^_^ Terima Kasih
weeh, mengharukan ceritanya kak. kasihan gadis kecil itu ;(
ReplyDelete