Thursday, March 19, 2020

, ,

REVIEW DRAMA KOREA #1 MY AJUSSHI

Review Time๐Ÿ’—
My Ajusshi, drama slice of life yang sukses ngeguncang pikiran, hati, dan jiwa raga. Sepanjang nonton, emosi dibuat ngeroller coaster. Sedih, marah, kecewa sampai ngakak datang silih berganti di setiap episodenya.

My Ajusshi, drama jebolan TvN yang digarap oleh sutradara Kim Woon Sook tayang pada 21 Maret sampai 17 Mei 2018 lalu mengisi slot Rabu dan Kamis dengan total 16 episode. Telat review bukan berarti baru nonton ya. *tim on going tapi malas review

Selain jalan ceritanya yang bagus, soundtrack-nya pun nggak kalah keren. Favorit saya berjudul "Grow ups", dinyanyikan Sondia. *plis harus baca arti dari setiap penggal liriknya. Deep.



PLOT
Drama My Ajusshi berkisah tentang seorang Ajusshi dengan gadis muda yang ditakdirkan bertemu untuk saling menguatkan dan menyembuhkan satu sama lain. Selain itu, drama ini juga menceritakan bagaimana setiap manusia melewati kesulitan dan penderitaannya dengan cara yang berbeda.

Park Dong Hoon bekerja sebagai manager di perusahaan konstruksi Saman E&C pada bagian inspeksi. Hidupnya tampak kesepian meski memiliki karir yang bagus, isterinya berparas cantik dan bekerja sebagai seorang pengacara, anak laki-lakinya bersekolah di luar negeri, ibu yang menyayanginya, dan dua saudara laki-laki yang selalu ada untuknya๐Ÿ˜‰. 

Lee Ji An bekerja sebagai pegawai kontrak di perusahaan yang sama dengan Park Dong Hoon dan kebetulan Ji An merupakan bawahan Park Dong Hoon. Lee Ji An tumbuh menjadi gadis yang dingin, cuek, dan tidak tersentuh setelah melalui kehidupan yang sulit.

Suatu hari Lee Ji An memergoki Park Dong Hoon menerima paket misterius yang ternyata berisi uang suap. Uang suap itu seharusnya ditujukan untuk direktur Park Dong Woon senior Park Dong Hoon di kantor. Tapi karena orang suruhan dari orang kepercayaan Do Joon Young salah nama, diterimalah paket itu oleh Park Dong Hoon.

Dan secara kebetulan Lee Ji An juga mendapati direktur Saman E&C, Do Joon Young, yang juga junior Park Dong Hoon semasa kuliah berselingkuh dengan isteri Park Dong Hoon. Dari sanalah awal mula penyadapan yang dilakukan Lee Ji An (dibantu temannya, Ki Boem) terhadap Park Dong Hoon. Semua percakapan Park Dong Hoon yang Ji An dengar lewat handphonenya ia laporkan kepada Do Joon Young. Dan sebagai imbalannya, Lee Ji An meminta sejumlah uang kepada Do Joon Young. Imbalan yang Ji An terima digunakan untuk melunasi hutang-hutang orang tuanya kepada Kwang Il.

APRESIASI UNTUK PARA PEMAIN
Mari tepuk tangan paling meriah untuk akting Lee Sun Kyun (Park Dong Hoon). Dengan penjiwaan, wajah sendu, helaan nafas, suaranya yang tenang, bahkan langkah kakinya bisa buat saya pribadi jatuh cinta sedemikian rupa di setiap episodenya.

*buat yang punya niat nonton drama ini, please pakai headset ya biar maksimal dengar suara langkah kaki dan hembusan nafas Park Dong Hoon. Hihi

Untuk mba IU, kasih empat jempoool. Makin bagus aja skill aktingnya. Mau disclaimer dulu ya, intinya jangan berharap melihat sosok mba IU yang ceria seperti di drama Moon lovers atau saat di atas panggung. Di drama My Ajusshi mba IU berperan sebagai Lee Ji An. Gadis dingin, penuh amarah, dan antisosial. Misterius banget karakternya.

Oh iya untuk menunjang peran yang dimainkannya, mba IU sampai belajar bahasa isyarat juga loh. Kereeeeen. Apa kabar saya yang niat belajar bahasa isyarat tapi masih rebahan sampai sekarang -___-.
*wacana oh wacaha

Jang Ki Yong berperan sebagai Kwang Il, renternir yang selain menagih hutang, ia juga sering melakukan kekerasan terhadap Ji An. Saya paham alasan Kwang Il memperlakukan Ji An seperti itu, tapi nggak membenarkan apa yang dilakukannya ya. Oh iya meski nggak banyak scene yang dimiliki, akting mas Ki Yong di drama ini tuh totalitas banget nggak sih?!

Terima kasih pakai haru untuk Park Ho San dan Song Sae Byoek yang berperan sebagai kakak dan adik Park Dong Hoon, teman kompleks Park Dong Hoon, dan tiga bawahan Park Dong Hoon yang sudah bekerja keras membuat drama ini jadi lebih berwarna. Jujur ya, jika tanpa mereka tuh mungkin nggak akan ada part ngakak untuk para penonton. Mereka adalah pemanis peran Park Dong Hoon dan Lee Ji An yang hidupnya terlalu sepi dan ... yaudalah yaa.

Dan nggak lupa terima kasih untuk para staff yang sudah bekerja sepanjang hari untuk drama My Ajusshi.

MANUSIA DAN BEBAN HIDUPNYA
Setiap manusia punya beban hidup dan penderitaannya masing-masing. Mereka yang gagal berkali-kali. Mereka yang selalu dibayangi ketakutan akan kehidupannya di masa lalu. Mereka yang kesepian karena ditinggalkan. Dan mereka yang memiliki kekecewaan karena dikhianati orang yang dicintai.

Di drama ini, setiap karakternya digambarkan memiliki beban hidupnya masing-masing.

Lee Ji An yang harus mengalami derita sejak kecil. Di tinggal mati kedua orang tuanya yang meninggalkan hutang. Merawat neneknya yang tidak bisa berjalan dan tuli. Hidupnya selalu dibayangi oleh Kwang Il, renternir yang setiap waktu bisa datang kepadanya dan tidak segan-segan memukulinya. Di usianya yang masih amat muda, Lee Ji An dipaksa dewasa oleh keadaan.

Setuju banget sama kata-kata Park Dong Hoon kalau anak-anak akan dewasa lebih cepat ketika mereka terluka.

Park Dong Hoon yang harus menerima kenyataan bahwa Do Joon Young, juniornya di kampus diangkat menjadi CEO perusahaan tempat ia bekerja. Tapi yang paling menyakitkan adalah harus berpura-pura tetap baik-baik saja saat mengetahui isterinya berselingkuh dengan Do Joon Young.

Park Sang Hoon, kakak Park Dong Hoon yang dulunya seorang pengusaha namun sekarang bangkrut, memiliki banyak hutang, dan bercerai dengan isterinya (bisa lengkap gitu ya penderitaannya). 

Sementara adiknya, Park Gi Hoon adalah mantan sutradara tempramen yang gagal setelah 20 tahun menjadi seorang sutradara karena terlalu ambisius untuk membuat film laga dan film horor.

Park Sang Hoon dan Park Gi Hoon akhirnya membuka usaha bersih-bersih panggilan  yang mereka beri nama # brother clining company. Lebih ke meneruskan usaha milik teman mereka sih.

Setelah beberapa waktu menjalani usaha itu, secara nggak terduga Park Gi Hoon bertemu dengan Choi Yoo Ra. Artis cantik yang pernah bermain di film gagalnya. Tumbuhlah benih-benih cinta di antara keduanya dan dari sanalah awal kebucinan seorang Choi Yoo Ra. 

*baper banget lihat kisah cinta dua manusia ini, hikz.

Jung Hee, (diperankan oleh Oh Na Ra) wanita pemilik bar yang sama kesepiannya dengan Park Dong Hoon. Jung Hee harus merelakan pria yang begitu dicintai pergi meninggalkannya karena memutuskan untuk menjadi biksu. Jung Hee selalu berharap suatu saat pria yang dicintainya akan kembali. 

*Btw, Jung Hee dan si biksu adalah teman Park Dong Hoon sejak SMA.

PATAH HATI DAN KECEWA

Patah Hati Lee Ji An

Patah hati yang paling dalam untuk Ji An mungkin saat kehilangan nenek yang dirawatnya sepenuh hati. Sosok nenek yang membuat Ji An nyaman dan tersenyum tanpa harus menyembunyikan masa lalunya. 

Tangis Ji An pecah, air matanya tak terbendung. Melihat satu-satunya yang ia miliki pergi untuk selamanya. Ji An sangat berterima kasih kepada sang nenek. JI An juga mengatakan bahwa ia bahagia karena memiliki nenek di hidupnya.
Senyum Ji An Untuk Heolmoni

Dan scene yang paling menusuk relung hati saya adalah saat Ji An bilang ke neneknya yang sudah wafat, "๋‹ค์‹œ ๋งŒ๋‚˜์ž" (mari bertemu lagi). Rasanya mau peluuuuuk Ji An erat-erat, duh.

TENTANG KELUARGA, PERSAHABATAN, DAN KESETIAAN
Park Dong Hoon dan Keluarga

Park Dong Hoon tuh beruntung sekali punya keluarga yang care satu sama lain. Nggak termasuk isteri ya mohon digaris bawahi. Haha

Memiliki sosok ibu yang sangat menyayangi anak-anaknya. Saking sayangnya, ibu Park brother pernah punya niat untuk gadai rumah yang dibelikan Park Dong Hoon untuknya demi memberikan modal  usaha untuk anak sulungnya, Park Sang Hoon. Definisi cinta ibu sepanjang masa ♡.

Ibu Park brother juga punya hati seluas samudera. Beliau masih menjalin komunikasi yang baik dengan mantan isteri putra sulungnya. Beliau yang selalu memperlakukan Jung Hee seperti anak kandungnya. *bisa disimpulkan kebaikan Park Dong Hoon diwarisi dari siapa yaa 

Selain memiliki ibu yang baik hati, Park Dong Hoon juga punya kakak dan adik yang selalu ada untuknya dan yang pasti selalu siap membantu saat Park Dong Hoon mengalami kesulitan. Saking care-nya, saat Park Dong Hoon cerita kalau dia kehilangan uang (suap) yang jumlahnya puluhan juta itu, kakak dan adiknya rela menghabiskan waktu sepanjang hari untuk mencari nama Lee Ji An di sekitar tempat tinggal mereka.

Selain keluarga, drama ini juga menggambarkan bagaimana persahabatan terjalin dengan baik untuk waktu yang lama. Terharu banget dengan jalinan persahabatan orang-orang kompleks (lebih kek perkampungan gitu nggak sih?! haha) di tempat tinggal Park Dong Hoon. Hubungan antar personalnya nggak main-main sih.

Hampir setiap malam, bersama kedua saudara laki-laki dan teman-teman di lingkungan tempat tinggalnya, Park Dong Hoon selalu menghabisksan waktu di bar milik Jung Hee. Agaknya Bar Jung Hee hanya diperuntukkan untuk orang-orang yang punya beban hidup๐Ÿ˜‚. Kalau diperhatikan setiap episodenya, setiap ada scene di bar Jung Hee, kok ya orangnya itu lagi itu lagi hehe. *yang nggak punya beban hidup tidak diperkenankan untuk masuk

Dari jalinan pertemanan Park Dong Hoon, ada satu scene yang buat saya ngakak sepanjang nonton. Ketika sahabat sepertemanan, sekompleks, se-Rt, sekelurahan (lebay) berlarian kesana kemari untuk mencari pelaku yang membuat Park Dong Hoon babak belur. Realitanya Park Dong Hoon bukan dipukuli, tapi memang habis pukul-pukulan dengan Kwang Il. Niat saudara dan teman-temannya sih baik ya mau membantu Park Dong Hoon, tapi caranya kurang tepat haha. Saking rusuhnya sampai disamperin polisi yang lagi patroli malam ๐Ÿ˜‚.

Selain itu, ada tiga orang bawahan Park Dong Hoon di kantor yang selalu ada untuknya. Mereka selalu di pihak Park Dong Hoon apapun yang terjadi. Dan di antara ketiganya, ada satu orang yang bapernya minta tolong (gemes banget pengin tak wesss). Setiap dengar Ji An tendang mesin fotocopy emosinya selalu menggebu-gebu.

Tapi tenang di akhir episode doi tersadar bahwa Ji An adalah gadis baik hati dan yang terpenting mesin fotocopy di kantor mereka tuh memang harus ditendang dulu biar bisa bekerja dengan baik ๐Ÿ˜….

Park Dong Hoon dan Tiga Bawahannya

Boleh ditebak mana manusia yang emosinya selalu menggebu-gebu dengar Ji An tendang mesin fotocopy ๐Ÿ˜‚.

ANTARA JI AN DAN KWANG IL
Lee Ji An dan Kwang Il sama-sama terjebak dalam lingkaran hitam orang tuanya. Mereka berdua dipaksa menjadi pewaris atas hal yang tidak mereka lakukan. Lee Ji An mewarisi hutang kedua orang tuanya, sementara Kwang Il mewarisi pekerjaan orang tuanya sebagai renternir.
Kwang Il Saat Menagih Hutang Kepada Lee Ji An

Dari sorot mata Kwang Il terlihat jelas bahwa dia menaruh perasaan untuk Ji An. Namun perasaan itu ditenggelamkan oleh amarahnya terhadap Ji An karena menjadi orang yang membuat ayahnya wafat. For your information, Ji An memang orang yang membuat ayah Kwang Il wafat tapi dia melakukannya karena terdesak dan demi membela diri dari perlakuan kasar ayah Kwang Il terhadap nenek Ji An.*Jadi alasan mengapa hukuman Ji An ringan

ORANG-ORANG BAIK UNTUK JI AN
Setelah beberapa kali menonton ulang drama ini, bisa saya simpulkan hampir setiap karakter yang ada dalam cerita tuh punya kebaikan hati untuk Ji An. Secara nggak langsung membantu Ji An melewati hari-hari yang berat dan melelahkan.

Park Dong Hoon, Ajusshi baik hati yang ditakdirkan untuk Ji An. Meski sudah dikhianati Ji An berkali-kali, lewat kasus uang suap, lewat kasus penyadapan, Park Dong Hoon tetap punya hati yang besar untuk memaafkan Ji An bahkan membantu selama proses pemakaman nenek Ji An dan proses hukum kasus penyadapan.

Park Dong Hoon juga mengatakan kepada Ji An, "Apapun yang terjadi di hidup kita, itu bukan apa-apa selama kita menganggapnya bukan masalah."

Setuju banget sih sama Park Dong Hoon, semua akan berlalu seiring berjalannya waktu. Kita, hanya perlu melewatinya dengan apa yang kita miliki.

Teman kecil Ji An, dia yang membantu Ji An sampai akhir. Walaupun nggak membenarkan perbuatannya yang dilakukan bersama Ji An, tapi menurut saya dia tuh the real teman sejati. Mau bantu Ji An urus neneknya yang nggak bisa apa-apa. Dan diakhir dia juga rela masuk penjara demi Ji An.

Bapak Cleaning Service yang bekerja di  SAMAN E&C,  beliau yang membantu Ji An mengembalikan uang suap yang Ji An ambil dari laci meja Park Dong Hoon. Memberi Ji An tempat tinggal saat Ji An terluka.  Bahkan mempertemukan kembali Ji An dengan Park Dong Hoon.

Kakak, adik, dan teman satu kompleks Park Dong Hoon yang datang saat proses pemakaman nenek Ji An. Padahal mereka baru beberapa kali bertemu Ji An loh.  Dan yang buat saya terharu adalah saat kakak dan adik Park Dong Hoon membeli karangan bunga bela sungkawa untuk nenek Ji An dengan memakai uang yang dikumpulkan Park Sang Hoon untuk pemakaman ibunya saat wafat kelak. *Ibu Park brother berhasil banget didik tiga anaknya jadi orang baik. Huhu

Jung Hee yang dengan tulus menerima dan mengizinkan Ji An tinggal bersama di rumahnya. Ia bahkan menganggap Ji An seperti keluarganya sendiri. Pun dengan Choi Yoo Ra, yang menganggap Ji An seperti adik kecilnya.

Kwang Il, kenapa doi masuk ke jajaran manusia baik untuk Ji An?!
Di akhir episode Kwang Il yang membawa bukti yang sebelumnya ia curi dari tempat Ji An untuk meringankan hukuman Ji An atas kasus penyadapan. Kwang Il mengirim bukti-bukti dalam bentuk flash disk ke kantor Park Dong Hoon.

*Definisi sadar diakhir lebih baik ketimbang menyesal untuk waktu yang lama.

ENDING YANG HANGAT

Ji An pada akhirnya bertanggung jawab atas tindakannya. Park Dong Hoon bersama ketiga bawahannya memutuskan keluar dari Saman E&C dan membangun perusahaan baru. 

Setelah semua berlalu Park Dong Hoon dan Ji An bertemu kembali secara kebetulan. Tatapan Park Dong Hoon ketika bertemu Ji An mengisyarakatkan betapa bersyukurnya Park Ajusshi karena pernah ada di kehidupan Ji An. Pun demikian dengan Lee Ji An.
"Sudahkah kamu menemukan kenyamanan bagi dirimu sendiri?"

Lee Ji An sudah menemukan kenyamanan dalam hidupnya sebab ia tidak perlu bersembunyi dan menghindari orang-orang di sekitarnya. Ji An sudah menjadi pribadi yang lebih baik. Ia bisa berteman dengan lainnya tanpa harus takut akan masa lalunya. Seperti yang dikatakan Park Dong Hoon,
"Masa lalu bukanlah masalah besar. Jika kamu menganggapnya bukan masalah besar, maka itu bukan masalah besar."

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini. Silakan tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan santun. Salam hangat. LifahMma.