Wednesday, July 08, 2020

,

TRIP BALI #2 : MEGAHNYA GARUDA WISNU KENCANA (GWK)


KUTA DAN DRAMANYA
Sampai di Pantai Sanur member trip berjalan kaki ke titik dimana bisa memesan go car menuju hostel yang sudah di-booking. Jarak dari Pantai Sanur ke titik pemesanan go car lumayan buat nafas ngos-ngosan. Tapi karena jalannya bareng-bareng jadi nggak banyak keluhan hehe.

Kami memesan dua go car untuk sampai ke hostel yang lokasinya di Kuta. Setelah 30 menit perjalanan akhirnya sampai di hostel. Saat itu hari sudah lumayan gelap.
Hostel Di Kuta

Sesampainya di hostel kami langsung menyelesaikan administrasi (membayar uang jaminan dan menunjukkan kartu identitas masing-masing). Setelah itu masing-masing member trip mendapatkan satu kunci loker yang bernomor.

Dimulailah drama perhostelan
(Semua member trip berjalan menuju kamar yang sudah dibooking)

Jeng jeng jeng semua syok tanpa terkecuali.

Kamarnya nggak sesuai ekspetasi. Bukan karena nggak bagus yaa bukan. Tapi yang jadi masalah adalah laki-laki dan perempuan ada di kamar yang sama.  Dan waktu itu di kamar yang kami pesan ada dua turis lain dan dua-duanya laki-laki. Satu turis asing satunya turis lokal. Kamar yang kami tempati ada empat tempat tidur bertingkat yang muat untuk  delapan orang. Empat orang di kasur bawah dan empat lainnya di kasur atas.

Beda banget sama kamar sebelah yang isinya perempuan semua. Udah coba komplain tapi hasilnya nihil. Cuma berhasil minta password wifi hehe. Akhirnya dengan lapang dada, kami pun menerimanya.

Belum selesai dengan drama kamar tidur, drama kamar mandi pun terjadi.

Hai guys, masa kamar mandinya..(setelah cek kamar mandi).
Masa pintu kamar mandinya...!!!!
Masa...
Masa...

Dua lainnya kroscek yang terjadi dengan "masa kamar mandinya..."

Sementara dua lainnya masih syok dengan "masa kamar mandinya..." panik dan segera mencari alternatif tanpa melihat kondisi kamar mandinya.

Alternatif dua member trip (Ciung dan Lifah)
"Yuk mandi di toilet mandinya Pantai Sanur aja atau cari toilet mandi yang dekat sini!?!?
Yuk ah..! Atau pindah aja yuk dari sini!"

Sementara dua lainnya setelah kroscek apa yang terjadi:
Coba lihat dulu aman kok!
Mandinya bareng aja. Samping-sampingan, gimana?!?!

Akhirnya drama kamar tidur dan kamar mandi pun (terpaksa) happy ending.

Di kamar semua serba gelap karena share room dengan turis lain. Jadi kami harus "sadar diri" hehe. Cari baju salin gelap, sholat gelap, touch up gelap, telponan gelap, ngobrol gelap dan bisik-bisik, sampai packing pun gelap. Pokoknya kek rumah yang abis token listrik gitu. Untung hati cerah secerah langit Penida haha.

Pagi hari di Hostel.
Saking parnonya karena share room tidurpun jadi gak nyenyak. Jam 4 pagi beberapa member trip sudah melek mata. Tunggu adzan subuh untuk sholat. Karena nggak bisa tidur lagi akhirnya leyeh-leyeh di kasur sampai matahari terbit.

Drama kamar mandi pun berlanjut
Dua orang mandi dengan cara yang unik. Mereka mandi satu kamar mandi dengan saling membelakangi satu sama lain. Tiga orang mandi dengan tiga kamar mandi yang terpisah tapi berjajar dengan kesepakatan: pokoknya masuk bareng, keluar bareng. Satu orang mandi tanpa pakai drama (sebut saja Omat).

GARUDA WISNU KENCANA
Hari terakhir di Bali, kami memilih GWK (Garuda Wisnu Kencana) untuk destinasi selanjutnya. Sewa tiga motor dekat hostel. Bermodalkan google maps kami berenam pun berangkat ke GWK.
Naik Motor Sewaan Ke GWK

Pakai drama nyasar nggak?
Oh sudah pasti haha. 
Kok ga bener sih baca mapsnya?!
Sini gue aja yang baca mapsnya!!
Eh si itu belum keliatan!
Telpon!
Telpon coba tanya dimana!!
Eh si itu kejebak lampu merah. Tungguin!

Namanya trip bareng ke Bali pertama kali dan hanya bermodalkan maps wajar aja banyak drama. Setelah drama panjang google maps akhirnya sampai di GWK. Harga tiket masuk untuk turis lokal (saat itu) sekitar Rp 80.000,- (sekarang 125.000,-). Belum termasuk parkir kendaraan. Setelah membeli tiket akan dapat gelang berwarna kuning untuk dipakai sebagai tanda sudah beli tiket dan sebagai syarat masuk GWK pastinya.
Member Trip Dan Tiket GWK

Ada berbagai pertunjukan seni di Amphitheater seperti Balinese Dance, Kecak Garuda Wisnu, Dance Nusantara, dan lainny. Untuk jadwal pertunjukannya bisa dilihat di pintu masuk Amphitheater atau brosur. Setelah pertunjukan seni selesai biasanya beberapa turis bisa melakukan foto bersama dengan penari. Dan gratis nggak dipungut biaya hehe.
Pertujukan Tari di Amphitheater

Setelah puas menyaksikan pertunjukan seni di Amphitheater akhirnya kami memulai tur di area GWK lainnya. Waktunya mencari spot foto untuk feed instagraaaam.
Member Trip Hunting Spot Foto

Sampai di Festival Park area out doornya GWK yang sering dijadikan tempat untuk konser atau pertemuan penting lainnya. Di Festival Park kami bisa melihat dan berfoto-foto dibanyak tempat contohnya Plaza Garuda dan Lotus Pond. Atau bisa keliling GWK tanpa berlelah-lelah ria jalan kaki alias dengan sewa Segway.

Lotus Pond spot untuk foto-foto dengan latar belakangnya dua tebing besar saling berhadapan yang berkolaborasi indah dengan langit Bali. Sambil antre foto di Plaza Wisnu kita pun bergantian foto di Lotus Pond. Pose cantik, kang foto pun hitung 1, 2, 3 cekrek. Kalau foto nggak sesuai dengan ekspetasi fotopun diulang hehe.
Lotus Pond (Tebing Breksi)

Plaza Garuda

Plaza Kura-kura

Di Plaza Wisnu ada suara gamelan Bali yang dimainkan oleh dua anak di sudut pojok area. Saat yang lain sibuk foto di Plaza Wisnu, say malah penasaran sama dua anak yang memainkan gamelan. 
Plaza Wisnu

Garuda Wisnu Kencana

Member Trip (Taken By Omat)

Kami juga sempat makan di area dalam GWK. Makan ayam bakar sambal Mattah + es teh manis. Harganya lupa tapi masih terjangkau buat kantong. Dan yang paling gak bisa dilupa adalah sambal mattahnya ituloh.

Oh iya toilet di dalam area GWK dekat Amphiteater itu bersih dan ber AC. Petugasnya juga ramah. Di dalam GWK ada fasilitas mushola juga. Yang ingin sholat bisa tanya ke petugas untuk akses ke musholanya karena tempatnya agak di sudut (dekat tempat belanja oleh-olehnya GWK). Ada petunjuk arahnya sih tapi belum afdhol kalau belum tanya haha. Selesai dengan Garuda Wisnu Kencana  member trip on the way ke Airlangga untuk berburu oleh-oleh.
Ice Cream di GWK

PUSAT OLEH-OLEH AIRLANGGA
Pemberhentian terakhir sebelum pulang ke Jakarta adalah membeli oleh-oleh. Nggak seperti trip ke Yogyakarta sebelumnya yang heboh beli oleh-oleh titipan sampai hampir ketinggalan kereta. Trip kali ini kami memutuskan untuk meminimalisir oleh-oleh titipan dan waktu belanja. Beli makanan sedikit mungkin dan beli oleh-oleh (pakai) hanya untuk diri sendiri juga keluarga di rumah (tetap aja berjam-jam dan berkardus-kardus) haha. Inget banget Desi sampai nyiapin tas dari rumah ^^. Warbiyazaah Desi tuh.
Erlangga Pusat Oleh-oleh Bali

BACK TO JAKARTA
Penerbangan kami pukul 08.00 WITA. Check out dari penginapan kita di Kuta jam 05.30an (dengan penuh drama kamar mandi tentunya). Order dua go car buat otw Ngurah Rai. Go car pertama berangkat lebih pagi karena ternyata salah satu dari kami flightnya duluan.
Menuju Jakarta

Sesampainya di Ngurah Rai, drama pun terjadi lagi. Screenshootan ajalah biar padat, jelas dan gak berliku-liku ceritanya. Selamat membaca chat room grup kami. Harap dimaklumi kalau typo dan kata-kata kurang berkenan.
Drama Bandara Ngurah Rai 

Langit bali lagi indah banget pagi itu. Terik matahari juga belum terlalu waw. Jadi mari abadikan moment untuk dikenang.

JAKARTA
Akhirnya sampai di Jakarta dengan selamat, bahagia, dan penuh drama yang kelak akan jadi cerita di masa yang akan datang. Sebelum pulang ke rumah masing-masing. Kami berlima (tanpa isty yang sudah dijemput) makan di Solaria Soetta. Review perjalanan kita selama di Penida dan Bali sambil kenyangin perut.

Semoga kelak bisa liburan bareng lagi. Jelajah Bali lebih luas atau tempat indah lainnya.

Terima kasih telah membaca.
Salam hangat,

Lifah

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini. Silakan tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan santun. Salam hangat. LifahMma.