Saturday, December 31, 2022

Monday, December 05, 2022

Sunday, December 04, 2022

Saturday, December 03, 2022

Friday, December 02, 2022

Thursday, December 01, 2022

A Day In My Life

Hello hello people,

Apa kabar hari pertama untuk Desembernya?
Semoga tetap kuat hati dan mentalnya yes. Demi hidup yang lebih baik 💪. 

2022 tuh untuk saya terasa agak cepat gimana gitu haha. Tetiba udah di penghujung tahun aja. Tahu-tahu menuju 2023 aja.

Udah dari kapan kepikiran mau buat A Day In My Life macam Ibuk Dhatu Rembulan gitu. Jadi buk Dhatu adalah Isteri pak Tria Changcuters dan Ibu kecenya Lenon dan Jaggira pastinya.

Dan taraa... hari ini A Day In My Life versi saya pun launching *sujud syukur jiwa mager berhasil dienyahkan haha.

Karena kebanyakan orang buatnya versi video (termasuk buk Dhatu rembulan pastinya), saya putuskan buat yang versi tulisan blog aja. Biar saling melengkapi gitu. *Ah bilang aja mager rekam dan edit video. Haha

BANGUN TELAT 
Ibu adalah alarm tahajud sepanjang hidup. Alarm handphone diset hanya untuk jaga-jaga semisal ibuk kesiangan yang disetnya mendekati waktu subuh.

Dan hari ini ibuk kesiangan, fix satu rumah juga ikutan haha. Menuju Adzan subuh, alarm handphone jadi pahlawan untuk kami sekeluarga.

"Subuh subuh. sholat sholat", kata saya sepanjang lorong melewati dua pintu kamar yang berjajar.

"Yah, nggak tahajudan deh", kata ibuk sambil berlalu menuju kamar mandi.

Ambil wudhu, lanjut sholat. Kelar lipaat sajadah, melipir ke kamar (lagi) untuk absen baca tulisannya pak Disway. Kira-kira 10 sampai 15 menit. Kelar baca, lanjut baking pesanan martabak mini untuk bestienya ibuk. Agak mengejutkan sih tetiba ibuk jadi buka PO Martabak mini haha. Definisi Ibu yang buka PO, saya yang baking. Ini gimana ceritanya sih?! haha. Tapi Alhamdulillah disyukuri.

Kelar toping dan packing martabak, lanjut mandi yang nggak pakai lama. Kira-kira 10 menitan maksimalnya. Kenapa? karena mandi lama di pagi hari, terlebih di hari kerja, peluang pintu kamar mandi digedor ibuk adalah 99% sih haha.

"Gantiaaaaan mba!" senjata pamungkasnya ibu saat gedor pintu kamar mandi.

Udah rapih, udah sarapan, dan yang pasti udah cantik, saatnya berangkaaaat.

SAMPAI SEKOLAH 👏
Karena (tumben) jalanan sepi yang otomatis nggak macet di pertigaan Al-Azhar Sumarecon, sekitar 20 menit-an udah sampai parkiran sekolah.

Masih ada 15 menit menuju masuk kelas. Melipir ke ruang komputer untuk print materi kelas hari selanjutnya. Nyambi nunggu kelar ngeprint, seperti biasa, nge-youtubelah saya sambil cek email untuk bersih-bersih spam.

MASUK KELAS 
Pukul 07.27 bel tanda masuk kelas terdengar di penjuru ruangan. Baru ngeh bel-nya bunyi lebih cepat 3 menit dari yang seharusnya -__-. Karena nggak mau rugi (lumayan 3 menit ya kan), selesai kelas niat mau komplain ke mamang yang bunyiin bel. Tapi ya kalau nggak lupa.*Tapi seringnya sih lupa haha.

SELESAI KELAS
Bagaimana sepanjang mengajar murid hari ini?!
Seperti biasa, selalu ada drama  "tarik nafas banyak-banyak, hembuskan". Selebihnya baik-baik saja.

*tunggu tulisan tentang #pojokkelas nya saya dan murid-murid yaa. Seru deh. Soon.

Pukul 10.05 WIB naik ke atas untuk igot cogotnya terapi. Lagi pusing-pusingnya urus drama klaim asuransi murid terapi. Dan kali ini bukan cuma satu tapi ada dua klaim yang berdrama.

*Dret dret dret
Getar alarm HP dalam laci meja. Pertanda sudah pukul 11.00 WIB yang mengharuskan saya turun ke bawah untuk dampingi Belva (cucu pemilik yayasan) ♡ belajar baca tulis hitung. Alhamdulillah FULL SENYUM sampai selesai. Meski dengan drama "ayo pulang" di sela-sela belajarnya.

ISHOMA
Hari ini mutusin untuk nggak jajan di depan masjid Al-Muhajirin seperti hari kamis biasanya. Nggak punya semangat buat jalan kaki jauh tsaay. Pun malas nyalain mesin motor. Akhirnya mutusin beli warteg yang walaupun mesti jalan kaki juga, tapi ya lebih deket ketimbang jalan sampai depan masjid. Demi makan siang. Haha

Menu warteg hari ini nasi cumi cabai, jamur oseng ditambah kikil bumbu kuning. Cukup 15.000 rupiah udah berlimpah banget lauk pauknya. Plus dapat es teh tawar gratis pula.  Semisal jajan depan masjid udah pasti keluar uang lebih dari harga nasi warteg. Seblak 10.000, rujak jambu kristal 10.000, belum lagi teh tarik warung Batak 6.000. Definisi jiwa mager bisa menghemat pengeluaran nggak sih. Haha

Kelar makan Lanjut sholaaat. Selesai sholat,  rapih-rapih ruangan persiapan pulang. *Mari pulang marilah pulang.....

RUMAH
Arrived safely. Karena jalanan siang ini sama sepinya seperti pagi hari tadi, pukul 13.20 udah bisa duduk manis di kursi ruang tamu. Istirahat sebentar lanjut cuci kaki, muka, salin baju, melipir ke kasur. Tidur siang tuh sebisa mungkin saya lakuin untuk charge tenaga supaya kuat sampai malam. Karena ya masih ada setumpuk aktivitas yang udah nungguin.

Pukul 15.30 getar alarm HP memaksa saya untuk bangun. Ashar-an, lanjut jemput ibu negara. Sampai rumah langsung ngupik abu supaya leyeh-leyehnya bisa agak lama.  Kelar ngupik abu, mandi lanjut ngedrakor. Its time to leyeh leyeh ceunah. Oh iya saya lagi nontonin darkor yang judulnya "Revenge other". Drama thrailer versi anak SMA. Pemainnya Shin ye Eun dan park Salomon. Menuju kelar 2 episode, adzan Maghrib pun tiba, melipir wudhu, sholat, lanjut manjangin ain bacaan, hafalan surah dan nggak lama kemudian adzan isya. Yuk Isya-an.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" *bacanya pakai nada

Ega dan Fida datang. Dua siblings yang sebentar ribut sebentar akur, hari ini datang lebih awal.  Katanya mereka sih supaya cepat pulang dan bisa main handphone. Haha

Malam ini, satu belajar persiapan PAS. Satunya kerjain PR IPA yang bentuknya ala-ala TTS gitu. FULL SENYUM sampai selesai belajar. No drama sama sekali.

Pukul 20.30 WIB Jiwa raga maunya melipir ke kasur buat rebahan. Tapi kepikiran belum rapih-rapih materi kelas untuk lusa. Akhirnya ya buka laptop. Karena tahu pasti besok pagi nggak mungkin bisa multitasking. Urus materi juga baking martabak, belum lagi absen baca tulisan pak Disway.

Selesai ketak ketik materi kelas, lanjut skincare-an. Di sela-sela nunggu toner dan teman-temannya terserap dengan baik di kulit wajah, tulisan ini pun dibuat.

-END-

Terima kasih sudah membaca A Day In My Life-nya seorang LIFAH. Sampai jumpa ditulisan berikutnya ♡
READ MORE... A Day In My Life

Monday, October 03, 2022

Saturday, July 02, 2022

SATU DASAWARSA

#DUA HARI SEBELUM SATU DASAWARSA
Dalam perjalanan pulang yang ditemani playlist solo album pertamanya D.O EXO. Track list di albumnya bagus semua ♥. Dan dua terfavorit adalah I'm gonna love dan I'm Fine-nya.

"Bagaimana rasanya menuju 10 tahun zona nyaman, fah?," tiba-tiba suaranya membumi di kepala.

Suara yang disponsori oleh dia yang mengenal saya lebih dari SATU DASAWARSA. Beberapa hari lalu, dengan izin saya tentunya.

Me: Apa iya?! 😅

Sampai di rumah, suaranya tetap berisik. Makin riuh di kepala. Ganggu bangeeeet. Sepanjang malam sampai pagi datang. Nggak mau tuh beranjak pergi.

Akhirnya, demi ketenangan diri, demi tidur nyenyak di malam hari 😂,  saya putuskan untuk membuat dua list terkait suara berisik itu. List pertama, alasan masih bertahan pada pekerjaan saat ini. List kedua, kemungkinan yang membuat menyerah pada pekerjaan saat ini.

Oh iya, ide nulis "dua list" pun saya dapat dari sang sponsor suara riuh di kepala loh. *definisi teman yang solutif sekali. Tanggung jawab banget sama apa yang udah dilakuin ke temannya.Tengkyuuu bruh😅.

Butuh waktu 3 jam untuk menyelesaikan dua list itu. Sekitar 30 menit untuk menulis list yang membuat saya masih bertahan pada pekerjaan saat ini. Sementara butuh waktu 2,5 jam untuk nulis list kemungkinan saya akan menyerah pada pekerjaan saat ini. *bedanya jauh banget -____-.

Jawabannya udah kelihatan lah ya dari beda waktu nyelesain tiap listnya😅. Poin bertahan pada pekerjaan saat ini masih lebih unggul ketimbang poin menyerahnya. Kelar nulis list, hasilnya pun saya setor ke sponsor suara riuh di kepala. Responnya setelah nyimak "dua list" yang sepanjang 3 jam buat adalah  -> "udah ketebak sih." 😅

Ada perasaan menyesal setelah menulis dua list itu?
NGGAK SAMA SEKALI.
Karena dengan nulis dua list itu saya tahu pasti alasan masih bertahan pada pekerjaan saat ini. Dan yang paling penting, pikiran jadi lega dan bisa tidur nyenyak sepanjang malam.

-END-

Hari ini, Sabtu, 02 Juli 2022, tepat SATU DASAWARSA ditemani kursi manis yang tetap kokoh meski sedikit pudar warnanya. Nggak ada yang spesial. Semua berjalan seperti hari biasanya. Nggak ada perayaan untuk memeriahkan. Hanya saja sepanjang hari langit tampak lebih cantik ketimbang hari biasanya. Dan yang pasti nggak ada drama  igot cogotnya terapi, hiz. Terima kasih pemilik semesta.

Untuk saat ini, saya memutuskan untuk tetap berada pada (yang katanya) ZONA NYAMAN. Melanjutkan SATU DASAWARSA sampai waktu yang belum ditentukan.

Kenapa sampai waktu yang belum ditentukan?
Sederhana aja, mimpi saya setelah menikah dan punya anak kelak adalah menjadi ibu yang tetap bekerja. Itu maunya saya ya. Belum tentu maunya Allah. Saya manut apa mau-Nya Allah swt.

Selama satu dasawarsa bekerja, bohong banget kalau nggak pernah ngerasain yang namanya jenuh dan lelah sama kerjaan. Terlebih pekerjaan saya berkaitan nggak hanya dengan satu atau dua orang. Apalagi kalau udah urusannya sama jadwalin terapi murid. Duh, kadang suka mau nyeraah aja. Mau resign aja. Perkara chatan buibuk yang ..... yaudahlah ya.

Tapi itu beberapa waktu lalu, kalau sekarang sih udah bisa nge-regulasi emosi gitu (hikz bahasanya). Selalu punya kata-kata yang jadi andalan saat lelah dan rasa bosan datang menghampiri. Kata-kata yang didapat dari buku yang saya baca.

"Pada pekerjaan yang paling seru sekalipun, yang paling kita senangi sekalipun, pasti akan ada titik lelah dan jenuhnya. Dan itu nggak apa-apa karena kamu manusia biasa."

Saat ini saya sedang ada di tahap nggak peduli dengan apa kata orang lain tentang hidup saya. Orang mau bicara apa juga, toh hidup tetap akan saya sendiri yang menjalankan. Pokoke saya yang sekarang, adalah saya yang nggak butuh validasi orang lain atas bahagianya diri. Karena hidup bukan untuk ekspetasinya orang lain.

Hari-hari kedepannya, sambil memperlambat langkah, saya ingin menikmati hari-hari yang tenang pada hiruk pikuknya dunia lewat pekerjaan saat ini. Melakukan hal-hal yang disenangi tanpa menjatuhkan manusia lain. Tidak mengkhawatirkan hal-hal yang bahkan belum terjadi. Berdamai dengan halu di kepala.

Sebelum mengakhiri tulisan ini, mau kirim-kirim salam juga nggak apa-apa kan ya 😁.

Dear kalian yang sering kali sibuk mengkhawatirkan hidup saya, bisa nggak sih sibuknya sama hidup kalian aja. Nggak perlu sibuk sama hidupnya saya, duh 😂.

Dear, perjalanan umroh dan haji impian.  Dear piano duduk impian, dear mobil rush juga terios yang selalu saya sholawati setiap kali bertemu, dan dear rumah impian, suatu hari kalian akan jadi milik saya kan?!
Aamiin Allahumma Aamiin

*Sepanjang saya hidup, selalu percaya dengan apa yang guru ngaji saya pernah katakan, bahwa rezeki kita memang sudah diatur oleh yang punya hidup. Kita sebagai manusia  cukup mencari berkahnya lewat usaha-usaha (baik) kita.

See you di tulisan selanjutnyaaa... ♡
READ MORE... SATU DASAWARSA

Saturday, April 30, 2022

SEE YOU WHEN I SEE YOU, DEAR RAMADHAN

Ramadhan malam ke 30,

Mungkin besok akan jadi hari terakhir untuk Ramadhan. Yupz, dia yang akan segera berpamitan. Dia yang akan selalu dirindukan. Semoga iman ini akan baik-baik saja selepas Ramadhan pergi hingga pertemuan berikutnya.

Ramadhan pasti akan pergi karena memang sudah ketetapan-NYA. Namun dia akan selalu kembali, sesuai dengan ketetapan-NYA. Jadi doa saya dari hati yang paling dalam, "Semoga bisa dipertemukan kembali dengan Ramadhan  yang akan datang bersama orang-orang tersayang dengan keadaan sehat walafiat."
*Aamiin paling serius

Ramadhan tahun ini, begitu syahdu untuk saya. Bisa melepaskan ego untuk tidak banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Punya banyak waktu luang untuk sekedar  menemani ibuk di dapur dan melangkahkan kaki bersama menuju Mushola untuk shalat tarawih adalah sebuah kebanggaan untuk saya. Meski seringkali berangkatnya mepet dengan waktu Isya.

Ramadhan tahun ini, hanya ada dua iftar yang saya hadiri. Iftar pertama bersama teman putih abu-abu. Iftar kedua bersama dengan keluarga pihak ibuk yang bahkan baru disepakati saat hari H.

Ramadhan tahun ini, ada banyak doa yang saya langitkan. Untuk saya, untuk orang-orang tersayang yang ada di hidup, untuk mereka yang telah tiada dan pernah menjadi bagian hidup saya.

See you whe I see you, dear Ramadhan.
Happy Eid Mubarak ♡
-1 Syawal 1443 H-

READ MORE... SEE YOU WHEN I SEE YOU, DEAR RAMADHAN

Monday, February 28, 2022

YANG TIDAK DILUPAKAN SAAT SMA (K) (CHALLENGE #3)

Hello hello people,

Tulisan ini disponsori oleh gerbang sekolah semasa putih abu-abu yang tadi siang saya lewati. Setelah melewati gerbang, memori di kepala seakan kembali ke masa putih abu-abu. Cuplikan cerita suka, duka, sampai hal-hal bodoh yang pernah saya lakuin asyik menemani perjalanan pulang saya.

Karena terlalu sayang untuk nggak dishare, akhirnya saya putuskan untuk menulis cerita indah masa putih abu-abu saya di blog ini. Saat tua nanti, semisal sudah mulai pudar memorinya di kepala, blog ini yang akan jadi pengingatnya.

Selamat membaca tulisan ini.. ♡

Saya pernah menjadi salah satu murid SMK Negeri 1 kota Bekasi yang saat itu merupakan rintisan sekolah bertaraf Internasional atau disingkat RSBI. Bersyukurnya kala itu syarat untuk bisa lolos seleksi nggak hanya mematok dari NEM (Nilai Ebtanas Murni) siswa, tapi juga menerapkan beberapa tes (tulis dan wawancara) sebagai tolak ukur penilaian. Jadi, murid yang NEMnya rendah juga punya peluang untuk diterima. Saya adalah satu dari sekian murid yang punya Nem rendah. MasyaAllahnya nilai tes saya bisa menutupinya. Dan itu adalah sebuah kebanggaan untuk saya pribadi dan pastinya untuk ibuk yang rela bolak balik demi anak perempuan satu-satunya lolos seleksi.

Di SMKN 1  bertemulah saya dengan mereka yang sampai saat ini masih punya komunikasi yang baik. Meski jarang ketemunya. Nggak apa-apalah lah ya yang penting tetap gibah di grup whatsapp. *Ups bercanda gibah 😅.

Hai Linda, Ciung, Ipeh, Isty, dan Mitha 💃. Semoga pertemanan kita sampai kapanpun ya ♡.

Yuhuu berikut ini memori indah masa putih abu-abu saya bersama bestie ☝:
💰 BAYAR ANGKOT NGGAK SESUAI TARIF
Abang angkot yang nggak sengaja baca tulisan ini be like,

"Oh jadi dulu kamu yang bayar angkot nggak sesuai tarif terus kabur pas diteriakin. Banyak-banyakin taubat deh!!"

Jadi begini,
Biasanya tarif standar angkot dari depan gang SMK sampai depan stasiun untuk anak sekolah itu 2000 rupiah. Tapi saya dan squad apalah-apalah (nama grup whatsapp) nggak pernah bayar sesuai tarif standar itu.

Rekonstruksi kejadian (lebih tepatnya pengakuan dosa sih ✌). Naik angkotnya lima orang. Dua orang turun di pasar Kranji dan nggak langsung bayar ke abang angkotnya. Dititip ke satu dari tiga temannya yang dapat jatah bayar dan akan turun setelah mereka berdua. Di depan stasiun Kranji.

"Bang sama yang belakang ya!" kata dua orang yang turun di pasar.

Sampai depan stasiun, tiga orang sisanya turun bergantian. Jadi, yang turun paling belakanglah yang dapat jatah bayar ke abang angkot. On repeat aja setiap hari. Kebayang nggak tuh ngomelnya abang angkot pas tahu kalau bayarnya nggak sesuai tarif 😔 .

Abang angkot dalam hati, "gue tandain lu pada".

*Maaf paling serius untuk abang angkot yang udah dirugiin dan dibuat kesal saya dan teman-teman♡.

⌛TELAT DAN DRAMANYA
Resiko sekolah jauh yang mesti dua kali naik angkot untuk sampai di sekolah adalah harus siap untuk telat. *jalanan Bekasi tuh penuh misteri setiap hari haha. 

Dear rapot putih abu-abu,
"Maaf ya kalau banyak "alfa"nya. Setiap hari, LIFAH zaman itu selalu otw ke sekolah sepagi mungkin. Tapi kadang angkotnya ngetem lama atau macet panjang di pasar Kranji. Belum lagi kalau musim hujan tiba. Jalanan banjir plus macet dimana-mana. Karena angkot nggak mampu nerobos banjir, jadi kang angkot pasti akan cari rute lain untuk mengantisipasi angkotnya mogok. Jadi muter jauh. Jadi telat. Akhirnya "alfa". :(

Yang biasa saya lakuin saat telat?!

Kelas 10
Ya paling pasang muka melas ke guru piket sambil nahan air mata yang hampir jatuh ke pipi. Menunggu gerbang dibuka. Akhirnya dibukain?!
Satu dua kali iya (dibukain) tapi lebih seringnya dipersilakan pulang ke rumah masing-masing. 

Pernah suatu hari telat, gerbang pun ditutup. Saking takutnya kalau di rapot banyak keterangan "alfa", buru-buru SMS ibu wali kelas yang isi pesannya kasih kabar kalau saya sakit. Nulis pesannya masih di depan gerbang sekolah. Pun bunyi notif pesan terkirim ke ibu wali kelas. Yang beberapa menit kemudian sudah dibacanya.

Dan jreng jreng nggak ada angin nggak ada hujan tetiba gerbang dibuka. Semua murid yang telat dipersilakan masuk. Termasuk saya. Begitulah awal mula kebodohan seorang LIFAH terjadi.

Sampai di kelas, ternyata pelajaran belum dimulai. Sedikit bersyukur karena punya waktu untuk menenangkan diri. Beberapa menit berlalu, Ibu wali kelas masuk. Mata kami saling bertemu.

"Loh kok masuk? katanya sakit?!" kata ibu wali kelas bingung melihat saya duduk manis di ruangan.

Buru-buru cari alasan untuk pesan sms yang saya kirim di depan gerbang beberapa waktu lalu. Sakit maag-lah yang ada di kepala saat itu. Setelah kata promaag keluar dari mulut, masih gemetar, saya memberanikan diri izin untuk beli obat maag ke kantin.

*cara paling ampuh menghindar dari pertanyaan ibu wali kelas yang sudah pasti menyudutkan saya 😅.

Drama izin beli obat yang disponsori oleh kepanikan saya terkadang masih diungkit oleh member apalah-apalah pun sampai saat ini -___-.

KELAS 11 DAN 12
Udah santai kalau telat dan gerbang ditutup. Nggak ada lagi sesi memelas ke guru piket. Semisal telatnya sendiri ya tinggal back to home. Toh ibuk maklumin selalu. Semisal telatnya bareng Linda, sesekali main ke rumahnya atau ya pulang ke rumah masing-masing.

Saya dan Linda hampir setiap hari naik dan turun angkotnya barengan karena saling tunggu di depan stasiun Kranji. Suatu hari kami telat 10 menit. Awalnya kami masih menunggu di dekat gerbang. Karena nggak ada tanda-tanda untuk dipersilakan masuk oleh guru piket, dengan mandiri memutuskan untuk menyerah. Bukannya pulang ke rumah, kami malah berakhir di warnet yang lokasinya nggak jauh dari sekolah. Saking malasnya pulang.

*tidak untuk ditiru ya guys

💻MAGANG ANTAR SURAT SAMPAI JAGA WARNET
Biasanya, untuk murid yang bersekolah di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), ada waktu melakukan prakerin (praktik kerja industri) semacam magang gitu. Kebetulan saya dan teman-teman MMA (Multimedia A) dapat di kelas 2, semester 1, selama 6 bulan. Jadi selama enam bulan itu nggak ada pelajaran karena dipakai untuk prakerin.

Saya menjalani dua kali prakerin. Prakerin pertama di Pemkot Bekasi. Kerjanya tulis surat masuk, surat keluar, beserta nomor suratnya. Tulis SPT dan teman-temannya. Input data ini dan itu di komputer, foto copy dokumen, antar surat ke dinas-dinas, sampai disuruh beliin makan staff (seringnya buibuk) ruangan di warteg belakang Pemkot yang berjejer dari ujung ke ujung. Meskipun jobdesk nggak sesuai dengan jurusan, tapi Alhamdulillah bahagia ♡. 

Salah satu momen yang selalu saya tunggu-tunggu  adalah saat antar surat ke dinas-dinas. Lelah tapi menikmati banget.

Terima kasih orang-orang baik di Pemkot Bekasi. Khususnya staff TU BKD saat itu yang selalu sabar mengajari saya dan anak prakerin lainnya, ibuk-ibuk baik hati yang sering kasih uang jajan, beliin makan warteg sampai KFC jagonya ayam ♥.

Prakerin kedua saya di tempat yang sesuai jurusan untuk keperluan pembuatan laporan. Kebetulan yang punya tempat prekerin mengelola warnet juga. Jadi saya dan anak prakerin lainnya punya shift. Sehari prakerin sehari jadi kang jaga warnet. Meski nggak dapat gaji tapi bahagia banget karena bisa browsing juga ngeyoutube sepuasnya. Plus dapat makan siang gratis setiap hari. Sepanjang saya jaga warnet, banyak film yang udah saya saya tonton. Step Up series salah satunya. Definisi nggak mau rugi. Hiks.

*Terima kasih ibuk baik hati yang selalu masakin makan siang bahkan anter makanannya ke kursi Lifah. Oh iya ibu baik hati itu seorang tuli ♥.

🍴🍼JAJAN BAKSO KUAH DAN ES SUCANG
Jadi, nggak jauh dari gerbang sekolah, tepatnya di sebrang sekolah, di sepanjang jalan ada jajaran pedagang yang mangkal setiap harinya. pedagang bakso kuah, es susu kacang, pop ice, mie bakso dan lain-lain.

Biasanya, jajanan saya dan teman-teman saat pulang sekolah, semisal sangunya masih sisa adalah bakso kuah dan sucang (susu kacang).

Jajanan yang paling dekat dari gerbang sekolah adalah bakso kuah. Gerobak dorong biru yang selalu dinanti murid sekolah. Abang bakso kuah biasanya mulai mangkal pukul 10 pagi. Seringnya saya membeli dengan harga 2000 rupiah.  Tergantung sisa uang di kantong (dulu nggak punya dompet). Setelah abang bakso kuah menuangkan bakso dan kuahnya ke plastik kecil, saya selalu meminta izin menuangkan sambal dan bawang gorengnya sendiri. *tim nggak pakai saus.

Setelah selesai jajan bakso kuah, cukup jalan beberapa langkah, sudah terlihat gerobak putih milik abang susu kacang. Di sanalah pemberhentian kami selanjutnya. Ada dua varian rasa sucang yang dijual. Kacang kedelai dan kacang hijau. Saya sendiri lebih sering beli yang susu kacang kedelai.

Beli bakso kuah seharga 2000 rupiah tapi minta kuah dan bawang gorengnya sesuka hati. Beli sucang seharga 1000 rupiah tapi minta es batunya nggak tahu diri. Iya itu saya dan teman-teman. 😏

Sepanjang jalan menuju naik angkot, tangan kanan sibuk dengan susu kedelai, sementara tangan kiri sibuk dengan bakso kuah.

🎬SEWA DVD DAN NONTON BARENG DI RUMAH IPEH
Rumah Ipeh, tempat yang paling sering  saya dan member apalah-apalah singgahi. Alasan adalah letak rumah Ipeh strategis. Nggak jauh dari titik turun angkot yang otomatis nggak perlu jalan jauh untuk sampai ke rumahnya.

Sabtu adalah hari dimana kami sering melipir ke rumah Ipeh. Untuk sekedar menonton film atau mengerjakan tugas. Kenapa Sabtu?!

Di hari Sabtu hanya ada satu pelajaran yaitu PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) yang lama belajarnya sekitar 45 menit. Jadi, untuk mengisi waktu luang sampai jam standar pulang sekolah tiba, rumah Ipeh-lah pilihannya.

Sebelum menonton film, ada yang bertugas menyewa DVD. Biasanya Linda, si paling sering bawa motor ke sekolah. Nama tempat penyewaan DVDnya adalah Video 8. Lokasinya nggak jauh dari pasar Kranji dan rumah Ipeh pastinya.

Film yang pernah kami tonton di rumah Ipeh 》 High School Musical, Camp Rock, dan Angels and Demons dan lain-lain. Masih banyak tapi lupa -____-.

Oh iya, setiap main ke rumah Ipeh, mamahnya selalu baik banget ke kami. Nggak pernah nggak dikasih makanan. Sering banget dibuatin Jus jambu biji. Terima kasih mama Ipeh♥

*TMI
Kata kebanyakan orang, masa putih abu-abu adalah masa yang paling indah untuk anak sekolah. Tapi untuk saya pribadi masa paling indah sepanjang jadi anak sekolah adalah saat jadi murid Madrasah Tsanawiyah depang gang.
READ MORE... YANG TIDAK DILUPAKAN SAAT SMA (K) (CHALLENGE #3)

Monday, January 31, 2022

, ,

MENYESAL SERIBU RUPIAH

Iya penyesalan memang selalu datang di akhir. Kalau datangnya di awal namanya pendaftaran. Sering banget dengar celetukan seperti itu. Haha

Ada banyak kemungkinan yang akan dilakukan seseorang setelah menyadari bahwa dia telah berbuat salah ke orang lain. Menyesal kemudian meminta maaf, dan  berusaha untuk tidak mengulanginya. Atau menyesal kemudian meminta maaf, dan tetap mengulanginya. Atau tidak menyesal, tidak meminta maaf, dan tetap mengulanginya.

*masih ada kemungkinan lainnya nggak sih?!

Perkara seribu rupiah LIFAH pernah marah ke ibuk tapi ngengsi untuk minta maaf dan pada akhirnya mendatangkan perasaan menyesal untuk waktu yang cukup lama.

LIFAH jaman putih abu-abu, selalu punya sumbu sabar yang panjang untuk orang lain tapi TIDAK untuk keluarga di rumah.

*Definisi jago kandangnya LIFAH.

Yups, LIFAH jaman putih abu-abu pernah beberapa kali banting pintu perkara sangu sekolah yang diberikan ibuk kurang 2000 atau 1000 rupiah. Lebih seringnya 1000 rupiah.

Biasanya, drama banting pintu terjadi saat bapak belum gajian sementara uang gaji bapak bulan lalu yang dikelola ibuk sudah menipis. Jadi pengeluaran apa yang bisa dipangkas ya dipangkas. Dan seringnya sangu anak-anaklah yang dipangkas ibuk.

Maksud ibuk sih baik ya berhemat sampai tiba waktunya bapak terima gaji. Supaya nggak pinjam sana sini. Nggak ngerepotin tetangga atau keluarga. Tapi mungkin LIFAH jaman itu belum berpikir jauh sampai sana. Selalu beranggapan ibuk tuh nggak adil. Selalu menomorsatukan kakak. Karena selalu sangu saya yang dipangkas.

"Padahalkan bisa sangunya kakak aja yang dikurangi. LIFAHnya nggak usah. LIFAH naik angkot jaraknya jauh. Sementara kakak naik motor, jaraknya dekat, sangunya besar, dan bensin udah di fulltank-in ibuk." gerutu saya kesal sambil keluar rumah banting pintu belakang.

Banting pintunya sih nggak terlalu keras sampai bisa buat tetangga keluar rumah untuk mastiin apa yang terjadi. Tapi ya pasti ibuk pahamlah suara pintu yang ditutup anaknya pas lagi marah dan NGGAK lagi marah 😂. #naluriseorangibuk

*tidak untuk ditiru yaaaa

Biasanya perasaan marah ke ibuk akan mereda saat sudah di angkot. Duduk di paling pojok kursi penumpang. Mengarahkan padangan ke kaca jendela yang terbuka. Merenungi perbuatan. Di situlah rasa bersalah dan penyesalan datang.

"Marah boleh, fah! Tapi nggak perlu banting pintu."

Dan sampainya di sekolah perasaan menyesal tetiba saja hilang ditelan bumi. 

(Jam pulang sekolah)
Dalam perjalanan pulang ke rumah, perasaan menyesal datang kembali. Memenuhi ruang kepala. Menenggelamkan perasaan marah yang masih tersisa. Akhirnya mencoba meyakinkan diri untuk minta maaf ke ibuk. Lagi-lagi di kursi paling pojok angko K-10.

Ekspetasi emang seringnya nggak sesuai realita ya. Sampai di rumah jangankan minta maaf, nyapa ibuk aja gengsi. Seringnya selalu ibuk yang mulai percakapan lebih dulu. Tapi setidaknya saya nggak pernah lupa untuk salam dan cium tangan ibuk.

Ibuk: "Tadi nggak macet kan mba?!" (dalam judul memastikan anaknya jajan)

Me: "Nggak" 

-END-

Bersyukur, drama seribu rupiah hanya berlangsung beberapa bulan karena setelah itu gajian bapak sudah on time kembali. Ibu di rumah juga punya kesibukan yang bisa bantu pemasukan keluarga. Dan LIFAH punya uang jajan tambahan dari budhe tetangga yang setiap malam ditemani LIFAH.

*kapan-kapan (semoga nggak malas) mau nulis tentang budhe tetangga baik hati #bertemuorangbaik

Selain drama seribu rupiah, hal yang selalu membuat emosi jiwa LIFAH putih abu-abu adalah mondar-mandirnya orang rumah pas LIFAH lagi nyapu atau ngepel.

Biasanya kalau bapak atau ibu lebih ke nggak sengaja gitu lewat. Nggak tahu kalau saya lagi ngepel. Setelah itu  merekanya minta maaf.

-happy ending-

Kalau adik atau kakak ya jangan ditanya. Seringnya malah sengaja mondar-mandir biar sayanya marah.

"Duh tahu nggak sih gue cape baru pulang?!! Bisa nggak mondar-mandir nggak sih?!!" kata saya sambil banting pel-pelan. 😡🔥

*sementara yang mondar-mandir mukanya lempeng aja.

Herannya, drama mondar-mandir orang rumah  sampai sekarang masih sering terjadi -_____-. Sekarang sih seringnya si kakak. Tapi karena LIFAH versi saat ini sudah jago kontrol emosinya (PAMER). Udah bisa bodo amatin hal-hal yang bisa buat emosi jiwa. Jadi ya udah nggak pernah ada yang namanya drama banting pel-pelan. Haha

*semoga dibaca kakak tercinta 😉

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya kali ini.

See you ditulisan saya berikutnya..
READ MORE... MENYESAL SERIBU RUPIAH