Saturday, July 02, 2022

SATU DASAWARSA

#DUA HARI SEBELUM SATU DASAWARSA
Dalam perjalanan pulang yang ditemani playlist solo album pertamanya D.O EXO. Track list di albumnya bagus semua ♥. Dan dua terfavorit adalah I'm gonna love dan I'm Fine-nya.

"Bagaimana rasanya menuju 10 tahun zona nyaman, fah?," tiba-tiba suaranya membumi di kepala.

Suara yang disponsori oleh dia yang mengenal saya lebih dari SATU DASAWARSA. Beberapa hari lalu, dengan izin saya tentunya.

Me: Apa iya?! πŸ˜…

Sampai di rumah, suaranya tetap berisik. Makin riuh di kepala. Ganggu bangeeeet. Sepanjang malam sampai pagi datang. Nggak mau tuh beranjak pergi.

Akhirnya, demi ketenangan diri, demi tidur nyenyak di malam hari πŸ˜‚,  saya putuskan untuk membuat dua list terkait suara berisik itu. List pertama, alasan masih bertahan pada pekerjaan saat ini. List kedua, kemungkinan yang membuat menyerah pada pekerjaan saat ini.

Oh iya, ide nulis "dua list" pun saya dapat dari sang sponsor suara riuh di kepala loh. *definisi teman yang solutif sekali. Tanggung jawab banget sama apa yang udah dilakuin ke temannya.Tengkyuuu bruhπŸ˜….

Butuh waktu 3 jam untuk menyelesaikan dua list itu. Sekitar 30 menit untuk menulis list yang membuat saya masih bertahan pada pekerjaan saat ini. Sementara butuh waktu 2,5 jam untuk nulis list kemungkinan saya akan menyerah pada pekerjaan saat ini. *bedanya jauh banget -____-.

Jawabannya udah kelihatan lah ya dari beda waktu nyelesain tiap listnyaπŸ˜…. Poin bertahan pada pekerjaan saat ini masih lebih unggul ketimbang poin menyerahnya. Kelar nulis list, hasilnya pun saya setor ke sponsor suara riuh di kepala. Responnya setelah nyimak "dua list" yang sepanjang 3 jam buat adalah  -> "udah ketebak sih." πŸ˜…

Ada perasaan menyesal setelah menulis dua list itu?
NGGAK SAMA SEKALI.
Karena dengan nulis dua list itu saya tahu pasti alasan masih bertahan pada pekerjaan saat ini. Dan yang paling penting, pikiran jadi lega dan bisa tidur nyenyak sepanjang malam.

-END-

Hari ini, Sabtu, 02 Juli 2022, tepat SATU DASAWARSA ditemani kursi manis yang tetap kokoh meski sedikit pudar warnanya. Nggak ada yang spesial. Semua berjalan seperti hari biasanya. Nggak ada perayaan untuk memeriahkan. Hanya saja sepanjang hari langit tampak lebih cantik ketimbang hari biasanya. Dan yang pasti nggak ada drama  igot cogotnya terapi, hiz. Terima kasih pemilik semesta.

Untuk saat ini, saya memutuskan untuk tetap berada pada (yang katanya) ZONA NYAMAN. Melanjutkan SATU DASAWARSA sampai waktu yang belum ditentukan.

Kenapa sampai waktu yang belum ditentukan?
Sederhana aja, mimpi saya setelah menikah dan punya anak kelak adalah menjadi ibu yang tetap bekerja. Itu maunya saya ya. Belum tentu maunya Allah. Saya manut apa mau-Nya Allah swt.

Selama satu dasawarsa bekerja, bohong banget kalau nggak pernah ngerasain yang namanya jenuh dan lelah sama kerjaan. Terlebih pekerjaan saya berkaitan nggak hanya dengan satu atau dua orang. Apalagi kalau udah urusannya sama jadwalin terapi murid. Duh, kadang suka mau nyeraah aja. Mau resign aja. Perkara chatan buibuk yang ..... yaudahlah ya.

Tapi itu beberapa waktu lalu, kalau sekarang sih udah bisa nge-regulasi emosi gitu (hikz bahasanya). Selalu punya kata-kata yang jadi andalan saat lelah dan rasa bosan datang menghampiri. Kata-kata yang didapat dari buku yang saya baca.

"Pada pekerjaan yang paling seru sekalipun, yang paling kita senangi sekalipun, pasti akan ada titik lelah dan jenuhnya. Dan itu nggak apa-apa karena kamu manusia biasa."

Saat ini saya sedang ada di tahap nggak peduli dengan apa kata orang lain tentang hidup saya. Orang mau bicara apa juga, toh hidup tetap akan saya sendiri yang menjalankan. Pokoke saya yang sekarang, adalah saya yang nggak butuh validasi orang lain atas bahagianya diri. Karena hidup bukan untuk ekspetasinya orang lain.

Hari-hari kedepannya, sambil memperlambat langkah, saya ingin menikmati hari-hari yang tenang pada hiruk pikuknya dunia lewat pekerjaan saat ini. Melakukan hal-hal yang disenangi tanpa menjatuhkan manusia lain. Tidak mengkhawatirkan hal-hal yang bahkan belum terjadi. Berdamai dengan halu di kepala.

Sebelum mengakhiri tulisan ini, mau kirim-kirim salam juga nggak apa-apa kan ya 😁.

Dear kalian yang sering kali sibuk mengkhawatirkan hidup saya, bisa nggak sih sibuknya sama hidup kalian aja. Nggak perlu sibuk sama hidupnya saya, duh πŸ˜‚.

Dear, perjalanan umroh dan haji impian.  Dear piano duduk impian, dear mobil rush juga terios yang selalu saya sholawati setiap kali bertemu, dan dear rumah impian, suatu hari kalian akan jadi milik saya kan?!
Aamiin Allahumma Aamiin

*Sepanjang saya hidup, selalu percaya dengan apa yang guru ngaji saya pernah katakan, bahwa rezeki kita memang sudah diatur oleh yang punya hidup. Kita sebagai manusia  cukup mencari berkahnya lewat usaha-usaha (baik) kita.

See you di tulisan selanjutnyaaa... ♡
READ MORE... SATU DASAWARSA