Monday, February 28, 2022

YANG TIDAK DILUPAKAN SAAT SMA (K) (CHALLENGE #3)

Hello hello people,

Tulisan ini disponsori oleh gerbang sekolah semasa putih abu-abu yang tadi siang saya lewati. Setelah melewati gerbang, memori di kepala seakan kembali ke masa putih abu-abu. Cuplikan cerita suka, duka, sampai hal-hal bodoh yang pernah saya lakuin asyik menemani perjalanan pulang saya.

Karena terlalu sayang untuk nggak dishare, akhirnya saya putuskan untuk menulis cerita indah masa putih abu-abu saya di blog ini. Saat tua nanti, semisal sudah mulai pudar memorinya di kepala, blog ini yang akan jadi pengingatnya.

Selamat membaca tulisan ini.. ♡

Saya pernah menjadi salah satu murid SMK Negeri 1 kota Bekasi yang saat itu merupakan rintisan sekolah bertaraf Internasional atau disingkat RSBI. Bersyukurnya kala itu syarat untuk bisa lolos seleksi nggak hanya mematok dari NEM (Nilai Ebtanas Murni) siswa, tapi juga menerapkan beberapa tes (tulis dan wawancara) sebagai tolak ukur penilaian. Jadi, murid yang NEMnya rendah juga punya peluang untuk diterima. Saya adalah satu dari sekian murid yang punya Nem rendah. MasyaAllahnya nilai tes saya bisa menutupinya. Dan itu adalah sebuah kebanggaan untuk saya pribadi dan pastinya untuk ibuk yang rela bolak balik demi anak perempuan satu-satunya lolos seleksi.

Di SMKN 1  bertemulah saya dengan mereka yang sampai saat ini masih punya komunikasi yang baik. Meski jarang ketemunya. Nggak apa-apalah lah ya yang penting tetap gibah di grup whatsapp. *Ups bercanda gibah 😅.

Hai Linda, Ciung, Ipeh, Isty, dan Mitha 💃. Semoga pertemanan kita sampai kapanpun ya ♡.

Yuhuu berikut ini memori indah masa putih abu-abu saya bersama bestie ☝:
💰 BAYAR ANGKOT NGGAK SESUAI TARIF
Abang angkot yang nggak sengaja baca tulisan ini be like,

"Oh jadi dulu kamu yang bayar angkot nggak sesuai tarif terus kabur pas diteriakin. Banyak-banyakin taubat deh!!"

Jadi begini,
Biasanya tarif standar angkot dari depan gang SMK sampai depan stasiun untuk anak sekolah itu 2000 rupiah. Tapi saya dan squad apalah-apalah (nama grup whatsapp) nggak pernah bayar sesuai tarif standar itu.

Rekonstruksi kejadian (lebih tepatnya pengakuan dosa sih ✌). Naik angkotnya lima orang. Dua orang turun di pasar Kranji dan nggak langsung bayar ke abang angkotnya. Dititip ke satu dari tiga temannya yang dapat jatah bayar dan akan turun setelah mereka berdua. Di depan stasiun Kranji.

"Bang sama yang belakang ya!" kata dua orang yang turun di pasar.

Sampai depan stasiun, tiga orang sisanya turun bergantian. Jadi, yang turun paling belakanglah yang dapat jatah bayar ke abang angkot. On repeat aja setiap hari. Kebayang nggak tuh ngomelnya abang angkot pas tahu kalau bayarnya nggak sesuai tarif 😔 .

Abang angkot dalam hati, "gue tandain lu pada".

*Maaf paling serius untuk abang angkot yang udah dirugiin dan dibuat kesal saya dan teman-teman♡.

⌛TELAT DAN DRAMANYA
Resiko sekolah jauh yang mesti dua kali naik angkot untuk sampai di sekolah adalah harus siap untuk telat. *jalanan Bekasi tuh penuh misteri setiap hari haha. 

Dear rapot putih abu-abu,
"Maaf ya kalau banyak "alfa"nya. Setiap hari, LIFAH zaman itu selalu otw ke sekolah sepagi mungkin. Tapi kadang angkotnya ngetem lama atau macet panjang di pasar Kranji. Belum lagi kalau musim hujan tiba. Jalanan banjir plus macet dimana-mana. Karena angkot nggak mampu nerobos banjir, jadi kang angkot pasti akan cari rute lain untuk mengantisipasi angkotnya mogok. Jadi muter jauh. Jadi telat. Akhirnya "alfa". :(

Yang biasa saya lakuin saat telat?!

Kelas 10
Ya paling pasang muka melas ke guru piket sambil nahan air mata yang hampir jatuh ke pipi. Menunggu gerbang dibuka. Akhirnya dibukain?!
Satu dua kali iya (dibukain) tapi lebih seringnya dipersilakan pulang ke rumah masing-masing. 

Pernah suatu hari telat, gerbang pun ditutup. Saking takutnya kalau di rapot banyak keterangan "alfa", buru-buru SMS ibu wali kelas yang isi pesannya kasih kabar kalau saya sakit. Nulis pesannya masih di depan gerbang sekolah. Pun bunyi notif pesan terkirim ke ibu wali kelas. Yang beberapa menit kemudian sudah dibacanya.

Dan jreng jreng nggak ada angin nggak ada hujan tetiba gerbang dibuka. Semua murid yang telat dipersilakan masuk. Termasuk saya. Begitulah awal mula kebodohan seorang LIFAH terjadi.

Sampai di kelas, ternyata pelajaran belum dimulai. Sedikit bersyukur karena punya waktu untuk menenangkan diri. Beberapa menit berlalu, Ibu wali kelas masuk. Mata kami saling bertemu.

"Loh kok masuk? katanya sakit?!" kata ibu wali kelas bingung melihat saya duduk manis di ruangan.

Buru-buru cari alasan untuk pesan sms yang saya kirim di depan gerbang beberapa waktu lalu. Sakit maag-lah yang ada di kepala saat itu. Setelah kata promaag keluar dari mulut, masih gemetar, saya memberanikan diri izin untuk beli obat maag ke kantin.

*cara paling ampuh menghindar dari pertanyaan ibu wali kelas yang sudah pasti menyudutkan saya 😅.

Drama izin beli obat yang disponsori oleh kepanikan saya terkadang masih diungkit oleh member apalah-apalah pun sampai saat ini -___-.

KELAS 11 DAN 12
Udah santai kalau telat dan gerbang ditutup. Nggak ada lagi sesi memelas ke guru piket. Semisal telatnya sendiri ya tinggal back to home. Toh ibuk maklumin selalu. Semisal telatnya bareng Linda, sesekali main ke rumahnya atau ya pulang ke rumah masing-masing.

Saya dan Linda hampir setiap hari naik dan turun angkotnya barengan karena saling tunggu di depan stasiun Kranji. Suatu hari kami telat 10 menit. Awalnya kami masih menunggu di dekat gerbang. Karena nggak ada tanda-tanda untuk dipersilakan masuk oleh guru piket, dengan mandiri memutuskan untuk menyerah. Bukannya pulang ke rumah, kami malah berakhir di warnet yang lokasinya nggak jauh dari sekolah. Saking malasnya pulang.

*tidak untuk ditiru ya guys

💻MAGANG ANTAR SURAT SAMPAI JAGA WARNET
Biasanya, untuk murid yang bersekolah di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), ada waktu melakukan prakerin (praktik kerja industri) semacam magang gitu. Kebetulan saya dan teman-teman MMA (Multimedia A) dapat di kelas 2, semester 1, selama 6 bulan. Jadi selama enam bulan itu nggak ada pelajaran karena dipakai untuk prakerin.

Saya menjalani dua kali prakerin. Prakerin pertama di Pemkot Bekasi. Kerjanya tulis surat masuk, surat keluar, beserta nomor suratnya. Tulis SPT dan teman-temannya. Input data ini dan itu di komputer, foto copy dokumen, antar surat ke dinas-dinas, sampai disuruh beliin makan staff (seringnya buibuk) ruangan di warteg belakang Pemkot yang berjejer dari ujung ke ujung. Meskipun jobdesk nggak sesuai dengan jurusan, tapi Alhamdulillah bahagia ♡. 

Salah satu momen yang selalu saya tunggu-tunggu  adalah saat antar surat ke dinas-dinas. Lelah tapi menikmati banget.

Terima kasih orang-orang baik di Pemkot Bekasi. Khususnya staff TU BKD saat itu yang selalu sabar mengajari saya dan anak prakerin lainnya, ibuk-ibuk baik hati yang sering kasih uang jajan, beliin makan warteg sampai KFC jagonya ayam ♥.

Prakerin kedua saya di tempat yang sesuai jurusan untuk keperluan pembuatan laporan. Kebetulan yang punya tempat prekerin mengelola warnet juga. Jadi saya dan anak prakerin lainnya punya shift. Sehari prakerin sehari jadi kang jaga warnet. Meski nggak dapat gaji tapi bahagia banget karena bisa browsing juga ngeyoutube sepuasnya. Plus dapat makan siang gratis setiap hari. Sepanjang saya jaga warnet, banyak film yang udah saya saya tonton. Step Up series salah satunya. Definisi nggak mau rugi. Hiks.

*Terima kasih ibuk baik hati yang selalu masakin makan siang bahkan anter makanannya ke kursi Lifah. Oh iya ibu baik hati itu seorang tuli ♥.

🍴🍼JAJAN BAKSO KUAH DAN ES SUCANG
Jadi, nggak jauh dari gerbang sekolah, tepatnya di sebrang sekolah, di sepanjang jalan ada jajaran pedagang yang mangkal setiap harinya. pedagang bakso kuah, es susu kacang, pop ice, mie bakso dan lain-lain.

Biasanya, jajanan saya dan teman-teman saat pulang sekolah, semisal sangunya masih sisa adalah bakso kuah dan sucang (susu kacang).

Jajanan yang paling dekat dari gerbang sekolah adalah bakso kuah. Gerobak dorong biru yang selalu dinanti murid sekolah. Abang bakso kuah biasanya mulai mangkal pukul 10 pagi. Seringnya saya membeli dengan harga 2000 rupiah.  Tergantung sisa uang di kantong (dulu nggak punya dompet). Setelah abang bakso kuah menuangkan bakso dan kuahnya ke plastik kecil, saya selalu meminta izin menuangkan sambal dan bawang gorengnya sendiri. *tim nggak pakai saus.

Setelah selesai jajan bakso kuah, cukup jalan beberapa langkah, sudah terlihat gerobak putih milik abang susu kacang. Di sanalah pemberhentian kami selanjutnya. Ada dua varian rasa sucang yang dijual. Kacang kedelai dan kacang hijau. Saya sendiri lebih sering beli yang susu kacang kedelai.

Beli bakso kuah seharga 2000 rupiah tapi minta kuah dan bawang gorengnya sesuka hati. Beli sucang seharga 1000 rupiah tapi minta es batunya nggak tahu diri. Iya itu saya dan teman-teman. 😏

Sepanjang jalan menuju naik angkot, tangan kanan sibuk dengan susu kedelai, sementara tangan kiri sibuk dengan bakso kuah.

🎬SEWA DVD DAN NONTON BARENG DI RUMAH IPEH
Rumah Ipeh, tempat yang paling sering  saya dan member apalah-apalah singgahi. Alasan adalah letak rumah Ipeh strategis. Nggak jauh dari titik turun angkot yang otomatis nggak perlu jalan jauh untuk sampai ke rumahnya.

Sabtu adalah hari dimana kami sering melipir ke rumah Ipeh. Untuk sekedar menonton film atau mengerjakan tugas. Kenapa Sabtu?!

Di hari Sabtu hanya ada satu pelajaran yaitu PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) yang lama belajarnya sekitar 45 menit. Jadi, untuk mengisi waktu luang sampai jam standar pulang sekolah tiba, rumah Ipeh-lah pilihannya.

Sebelum menonton film, ada yang bertugas menyewa DVD. Biasanya Linda, si paling sering bawa motor ke sekolah. Nama tempat penyewaan DVDnya adalah Video 8. Lokasinya nggak jauh dari pasar Kranji dan rumah Ipeh pastinya.

Film yang pernah kami tonton di rumah Ipeh 》 High School Musical, Camp Rock, dan Angels and Demons dan lain-lain. Masih banyak tapi lupa -____-.

Oh iya, setiap main ke rumah Ipeh, mamahnya selalu baik banget ke kami. Nggak pernah nggak dikasih makanan. Sering banget dibuatin Jus jambu biji. Terima kasih mama Ipeh♥

*TMI
Kata kebanyakan orang, masa putih abu-abu adalah masa yang paling indah untuk anak sekolah. Tapi untuk saya pribadi masa paling indah sepanjang jadi anak sekolah adalah saat jadi murid Madrasah Tsanawiyah depang gang.
READ MORE... YANG TIDAK DILUPAKAN SAAT SMA (K) (CHALLENGE #3)