Ada yang berbisik saat lampu
kamar mulai meredup. Membuat kalimat menekan aku harus berpikir lagi.
“Hatimu akan jatuh(lagi). Jangan
ciptakan mimpi untuk menunggu. Pergi saja lipat rapih letakkan disudut hatimu”.
Katanya membumi ditelingaku.
Aku diam. Lantas berpikir.
Menerawang ke atas, memandang langit-langit. Gelap nyatanya. Tidak ada apapun
untuk disudutkan.
Bagian lain diriku. Yang menekan
logikaku untuk tidak berhenti. Terdengar seperti aku yang bicara padahal malam
angkuh padaku. Kembali membuat suara-suara di kepalaku.
Mataku terpejam. Hanya terpejam.
Tidak benar-benar tidur. Aku mencari siapa yang berbisik. Tidak, nyatanya aku
takut. Hanya rasa penasaran dihati.
Ketika Pagi,
Mana aku tahu, ucapku lewat diam.
Masih mencari. Bicara siapa semalam tadi menekan setiap nafasku. Sampai beranjak dari kasur pun tidak.
Ini perasan takut yang membumi di kepala. Membiarkan membuatku tidak sempat berpikir untuk lari.
READ MORE... MANA AKU TAHU